Seks dan Kesuburan

5 Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi – Pria Wajib Baca

5 Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi – Pria Wajib Baca

Disfungsi ereksi sering kali membuat pria merasa malu dan cemas karena dapat memengaruhi hubungannya dengan pasangan. Padahal, disfungsi ereksi bisa diatasi bila segera dilakukan pemeriksaan dan diketahui penyebabnya. Ada berbagai pengobatan disfungsi ereksi yang dapat dilakukan mulai dari edukasi hingga tindakan pengobatan lain. Apa saja cara mengatasi disfungsi ereksi ini?

Ketahui Apa Itu Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah kondisi ketika seorang pria tidak bisa mempertahankan ereksi secara optimal untuk berhubungan intim. 

Gejala disfungsi ereksi adalah:

  • Kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras dan lama untuk melakukan hubungan seksual.
  • Frekuensi ereksi di pagi hari berkurang.
  • Merasa frustrasi atau cemas karena ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi yang cukup keras atau lama saat melakukan hubungan seksual.

Penyebab Disfungsi Ereksi

Gairah seksual pria adalah proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat terjadi akibat semua hal ini. Stres dan masalah kesehatan mental dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Seringkali kombinasi masalah fisik dan psikologis menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya, kondisi fisik memperlambat respons seksual menyebabkan kecemasan untuk mempertahankan ereksi. 

Kecemasan yang dihasilkan dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi. Begitu pula sebaliknya.

Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi bisa diatasi sesuai penyebab dan faktor risikonya. Berikut adalah cara mengatasinya:

1. Hindari Cemas dan Tingkatkan Kepercayaan Diri

Cara mengatasi disfungsi ereksi ini meliputi konseling yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun performa seksual yang lebih baik.

Terapi ini melibatkan konseling dengan seorang psikolog atau terapis yang dapat membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi. Seperti permasalahan dalam pekerjaan maupun hubungannya dengan pasangan.

Terapi ini dapat mencakup terapi perilaku kognitif, terapi kognitif, atau terapi pasangan. Terapi ini dapat membantu pasien mengatasi masalah seperti kecemasan, depresi, atau stres yang mungkin menyebabkan disfungsi ereksi.

2. Modifikasi Pola Hidup

Perbaikan pola hidup dapat mengurangi disfungsi ereksi, terutama jika kondisi disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor gaya hidup. Beberapa cara untuk dapat memperbaiki pola hidup di antaranya adalah:

a. Olahraga

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung, yang dapat membantu mencegah disfungsi ereksi.

b. Jaga Berat Badan ideal

Menjaga berat badan yang sehat dalam rentang Indeks Massa Tubuh (IMT) normal yaitu 18,5-25 kg/m^2. Hal tersebut karena obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. 

c. Hindari Merokok dan Minum Alkohol

Menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol. Merokok dan minum alkohol dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan disfungsi ereksi. 

3. Konsumsi Obat Sesuai Rekomendasi Dokter

Pemberian obat disfungsi ereksi pada dasarnya dilakukan apabila edukasi dan modifikasi pola hidup tidak berhasil memperbaiki kondisi disfungsi ereksi. 

Beberapa jenis obat disfungsi ereksi yang umumnya digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi, di antaranya sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).

Perlu dicatat bahwa sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. 

Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping yang serius jika tidak digunakan sesuai indikasi. 

Selain itu, obat-obatan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti pasien dengan penyakit jantung.

4. Pemberian Hormon Testosteron

Pada kasus pria yang mengalami andropause (penurunan hormon testosteron pada pria karena bertambahnya usia) atau late onset hypogonadism (pertumbuhan organ reproduksi yang lambat), disfungsi ereksi mungkin disebabkan oleh kadar testosteron yang rendah. 

Andropause adalah kondisi di mana testosteron pria mulai menurun karena bertambahnya usia. Umumnya kondisi ini dialami oleh pria yang memasuki usia 40 tahun.

Dalam hal ini, dokter dapat meresepkan terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh dan membantu meningkatkan fungsi ereksi.

5. ESWT (Extracorporeal Shockwave Therapy)

ESWT adalah salah satu jenis terapi non-invasif yang menggunakan gelombang shockwave pada jaringan penis untuk merangsang pertumbuhan sel dan meningkatkan aliran darah ke penis.

ESWT diberikan pada pasien disfungsi ereksi yang disebabkan oleh masalah organik, seperti pada kerusakan pada pembuluh darah. Dalam hal ini, gelombang ESWT merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan meningkatkan aliran darah ke penis, yang dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi.

Kapan Sebaiknya Ke Dokter?

Berikut adalah tanda-tanda kapan kamu sebaiknya ke dokter untuk konsultasi terkait disfungsi ereksi:

  • Jika memiliki kekhawatiran atau keluhan tentang ereksi atau mengalami masalah seksual lainnya seperti ejakulasi dini atau tertunda (delayed ejaculation)
  • Jika kamu mengalami diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lain yang mungkin terkait dengan disfungsi ereksi
  • Kamu memiliki gejala lain yang muncul bersamaan dengan disfungsi ereksi

Dokter yang menangani disfungsi ereksi secara khusus adalah dokter Spesialis Andrologi yang mengkhususkan diri dalam menangani masalah yang berhubungan dengan reproduksi pria.

Selain itu, secara umum Dokter Spesialis Urologi (Urologist) juga dapat menangani masalah pada organ reproduksi pria, seperti penis, testis, dan kelenjar prostat.

Dokter akan mencari tahu apakah kamu memiliki kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan masalah tersebut. 

Cegah Disfungsi Ereksi dengan Pola Hidup Sehat

Disfungsi ereksi umumnya berhubungan dengan kesehatan mental dan fisik seseorang. Terapkan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya disfungsi ereksi.

Dokter Indah Agung Aprilia# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

11 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

12 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

20 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago