Nyeri haid merupakan keluhan yang umum dialami perempuan saat menstruasi. Nyeri yang dirasakan sangat bervariasi, mulai dari nyeri ringan, hingga nyeri berat yang bisa mengganggu aktivitas. Selain obat pereda nyeri, ada beberapa hal yang dapat membantu mengurangi nyeri haid, salah satunya adalah makanan. Apa saja makanan pereda nyeri haid?
Jika sel telur yang telah matang saat ovulasi tidak dibuahi, maka sel-sel dinding rahim akan mulai mengalami kerusakan dan peluruhan.
Peristiwa ini, memicu peradangan dan pelepasan prostaglandin dalam jumlah besar. Prostaglandin yang dihasilkan menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit, lapisan otot berkontraksi, dan muncul kram atau nyeri haid.
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah prostaglandin yang diproduksi oleh sel-sel rahim, lebih tinggi pada perempuan yang mengalami nyeri haid dibandingkan yang tidak. Oleh karena itu, ibuprofen, naproxen, dan obat pereda nyeri lainnya, bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di dalam tubuh.
Secara alami, mengonsumsi makanan yang dapat mengurangi inflamasi (peradangan) dapat membantu meredakan nyeri haid.
Beberapa makanan yang dapat mengurangi inflamasi diantaranya dengan mengonsumsi buah, sayur, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Bahan makanan tersebut dapat membantu mengurangi inflamasi karena kaya akan antioksidan dan membantu tubuh bekerja secara optimal.
Makanan yang kita konsumsi, sangat berpengaruh terhadap kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Produk hewani dan minyak tambahan dapat meningkatkan kadar hormon estrogen. Semakin banyak makanan berbasis estrogen yang kita konsumsi, semakin besar kemungkinan lapisan rahim menebal secara tidak normal.
Akibatnya, ketika sel dinding rahim mulai rusak saat siklus menstruasi dimulai, proses ini akan menghasilkan lebih banyak prostaglandin dan mengakibatkan nyeri yang lebih hebat.
Makanan tinggi serat dan rendah lemak, dapat menurunkan kadar hormon estrogen secara signifikan. Kadar estrogen yang rendah dalam darah, juga dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Normalnya, estrogen akan ditarik dari aliran darah oleh hati melalui saluran empedu ke dalam usus. Di dalam usus, serat menyerapnya seperti spons dan membuangnya bersama limbah lainnya. Semakin banyak makanan berserat yang kita konsumsi, semakin baik sistem pembuangan estrogen alami bekerja.
Sebuah studi membandingkan dua kelompok wanita dengan pola makan vegan rendah lemak dan pola makan biasa. Keduanya diobservasi selama menstruasi.
Didapatkan hasil pada kelompok wanita yang mengikuti pola makan vegan rendah lemak, intensitas nyeri haid lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok tanpa pembatasan pola makan. Pada kelompok ini, retensi air dan perubahan suasana hati juga didapatkan hasil yang lebih rendah.
Kunci keberhasilan untuk meredakan nyeri haid tanpa obat-obatan adalah dengan mengatur pola makan dan memperhatikan apa saja yang kita konsumsi.
Dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, maka kadar estrogen dalam darah kita akan menurun, produksi prostaglandin menurun, dan nyeri haid pun berkurang.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…