Tahukah kamu apa itu fibroid rahim? Apakah fibroid rahim berbahaya dan apa saja dampaknya pada kesehatan wanita? Mari simak penjelasannya berikut!
Fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di rahim. Pertumbuhan jaringan ini seringkali muncul saat masa subur dan tidak bersifat ganas. Fibroid rahim disebut juga leiomioma atau mioma rahim.
Ukuran dan jumlah fibroid yang muncul dapat bervariasi. Tipe fibroid dapat dibedakan berdasarkan lokasi munculnya, diantaranya yaitu:
Fibroid ini tertanam di dinding otot rahim. Ini merupakan tipe yang paling umum muncul pada wanita
Fibroid ini tumbuh di bawah lapisan dalam rahim
Fibroid jenis ini tumbuh di bawah lapisan permukaan luar rahim. Fibroid jenis ini dapat tumbuh dengan ukuran besar dan mencapai daerah panggul
Fibroid jenis ini paling tidak umum muncul. Fibroid bertangkai sering digambarkan berbentuk seperti jamur karena memiliki tangkai dan bagian atas yang lebih lebar.
Mayoritas perempuan tidak mengalami gejala saat fibroid rahim muncul. Beberapa lainnya mungkin mengalami gejala tergantung dari lokasi, ukuran, dan jumlah fibroid. Tanda gejala umum yang mungkin muncul pada wanita dengan fibroid rahim diantaranya yaitu:
Segera ke dokter jika kamu mengalami tanda gejala tersebut untuk memastikan penyebabnya.
Penyebab pasti fibroid rahim belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang mungkin memengaruhinya muncul, diantaranya yaitu:
Otot dinding rahim (miometrium), memiliki sel-sel yang khas jika dibandingkan otot tubuh lainnya. Serat otot dan strukturnya pun dapat berubah menjadi lebih terorganisir untuk membantu proses kehamilan dan persalinan.
Pada banyak kasus fibroid rahim, ditemukan adanya perubahan genetik yang berbeda dari sel otot rahim pada umumnya.
Hormon estrogen dan progesteron yang merangsang perkembangan lapisan rahim selama siklus menstruasi, diketahui memiliki pengaruh terhadap tumbuhnya fibroid rahim.
Fibroid mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron daripada sel otot rahim biasa. Fibroid cenderung menyusut setelah menopause karena produksi kedua hormon ini juga menurun.
Faktor pertumbuhan yang membantu tubuh mempertahankan jaringan, seperti insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan fibrorid.
Extracellular matrix adalah bahan yang membuat sel menempel satu sama lain, seperti semen pada batu bata. Extracellular matrix dapat meningkat pada fibroid. Selain itu, ECM juga menyimpan faktor pertumbuhan dan dapat menyebabkan perubahan biologis pada sel itu sendiri.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko fibroid rahim selain wanita usia subur, diantaranya yaitu:
Meskipun semua wanita usia subur berisiko mengalami fibroid rahim, penelitian menunjukkan, ras kulit hitam lebih berisiko mengalaminya jika dibandingkan ras yang lain.
Jika ibu atau saudara perempuanmu memiliki riwayat fibroid, maka kamu memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap munculnya fibroid rahim.
Wanita yang tidak memiliki anak, menarche dini, obesitas, kekurangan vitamin D, kurang asupan serat, dan konsumsi alkohol, lebih berisiko mengalami fibroid rahim.
Meskipun fibroid rahim tidak menyebabkan keganasan, namun munculnya fibroid dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti menurunnya sel darah merah (anemia) dan pusing/sakit kepala akibat kehilangan banyak darah. Tak jarang transfusi juga dibutuhkan jika perdarahan berat terjadi.
Mayoritas fibroid yang muncul saat kehamilan, mengecil dan menghilang setelah kehamilan, bersamaan dengan ukuran rahim yang kembali normal. Namun, ada kemungkinan munculnya fibroid (khususnya fibroid submukosa), dapat memengaruhi kesuburan dan menyebabkan keguguran.
Selain itu, fibroid juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti solusio plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya), fetal growth restriction (pertumbuhan janin terhambat), dan kelahiran prematur.
Fibroid rahim dapat muncul pada wanita usia subur. Penyebab pastinya belum diketahui, namun beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan munculnya fibroid rahim.
Meskipun fibroid rahim tidak menimbulkan keganasan atau kanker, namun munculnya fibroid rahim dapat memengaruhi kesuburan dan menimbulkan beberapa komplikasi kehamilan.
Oleh karena itu, hindari faktor risikonya dan terapkan pola hidup sehat untuk menurunkan kemungkinan munculnya fibroid di rahim kita.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…