Kesehatan Perempuan

Klasifikasi Kelahiran Prematur dan Komplikasinya

Klasifikasi Kelahiran Prematur dan Komplikasinya

Normalnya, bayi tumbuh dan berkembang di dalam perut ibu selama 9 bulan 10 hari atau antara 37-40 minggu. Sayangnya, waktu ini tak dapat menjadi acuan pasti. Baik faktor internal mau pun eksternal, dapat memengaruhi tepat atau tidaknya prediksi ini. Nah, kelahiran prematur artinya bayi lahir sebelum waktunya. Kira-kira apa penyebab kelahiran prematur? Apa saja dampak kelahiran prematur bagi kesehatan bayi? 

Klasifikasi Bayi Lahir Prematur

Secara bahasa “pre-mature” dapat didefinisikan dengan sebelum dewasa/matang. Artinya, bayi belum cukup umur untuk dilahirkan dan beradaptasi dengan lingkungan di luar kandungan. 

Kelahiran prematur, dapat diklasifikasikan berdasarkan usia dan berat badan bayi saat lahir sebagai berikut:

a. Klasifikasi Berdasarkan Usia

  • Late preterm, bayi lahir antara 34-36 minggu
  • Moderately preterm, bayi lahir antara 32-34 minggu
  • Very preterm, bayi lahir antara 28-32 minggu
  • Extremely preterm, bayi lahir sebelum 28 minggu

b. Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan Lahir

  • Low birth weight, bayi kurang dari 2500 gram
  • Very low birth weight, bayi kurang dari 1500 gram
  • Extremely low birth weight, bayi kurang dari 1000 gram

Tanda dan Gejala Kelahiran Prematur

Karena bayi prematur lahir sebelum waktunya, maka pertumbuhan dan perkembangannya pun dapat dikatakan belum sempurna.

Berikut adalah beberapa tanda dari bayi lahir prematur:

  1. Berukuran kecil, ukuran kepala terlihat lebih besar dibandingkan dengan badan
  2. Bentuk tubuh bayi prematur biasanya terlihat lebih tegas, hal ini dikarenakan cadangan lemak pada bayi yang masih sangat rendah
  3. Mayoritas tubuhnya tertutup rambut halus
  4. Suhu tubuh rendah
  5. Gangguan pernapasan
  6. Gangguan menyusu

Komplikasi Kelahiran Prematur

Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi. Namun, kelahiran sebelum waktunya, dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

a. Pernapasan

Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan dikarenakan paru-paru yang belum matang sempurna.

Paru-paru bayi prematur belum memiliki kemampuan yang cukup untuk berkembang dan mendapatkan cukup oksigen. Inilah yang dapat menyebabkan bayi prematur rentan mengalami henti napas (apnea). 

b. Jantung dan Peredaran Darah

Masalah jantung yang umum dialami oleh bayi prematur adalah Patent Ductus Arteriosus (PDA). PDA adalah adanya lubang terbuka pada dua pembuluh darah penting, yaitu aorta dan arteri pulmonari. 

Seringkali, kelainan pada jantung ini dapat menutup dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia bayi. Tetapi, jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat, masalah ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Selain itu, kelahiran prematur lebih berisiko menyebabkan anemia dan jaundice (sakit kuning) pada bayi. Hal ini disebabkan karena produksi sel darah merah di dalam tubuh bayi belum optimal.

c. Otak

Semakin muda bayi lahir, maka semakin besar risiko terjadinya perdarahan di otak. Mayoritas perdarahan ringan dapat teratasi. Namun pada beberapa bayi, perdarahan lebih besar yang terjadi, dapat menyebabkan dampak yang fatal. 

Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi prematur, salah satunya yaitu cerebral palsy. Cerebral palsy dapat terjadi karena trauma, infeksi, ataupun suplai darah yang kurang ke otak. 

d. Pengaturan Suhu Tubuh

Bayi prematur cenderung lebih cepat kehilangan panas. Tentu saja hal ini berkaitan dengan cadangan lemak yang sangat sedikit.

Jika suhu tubuh turun secara signifikan, maka bayi dapat mengalami hipotermia. Oleh karena itu, bayi prematur membutuhkan penghangat ekstra dari luar tubuhnya seperti infant warmer atau inkubator. 

e. Metabolisme

Beberapa bayi prematur memiliki kadar gula darah yang rendah saat lahir. Rendahnya kadar gula darah dapat menghambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh bayi akan lebih sulit mencerna dan memproses makanan yang masuk menjadi energi. 

f. Sistem Imun

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bayi prematur memiliki sistem imun yang rendah karena pertumbuhan dan perkembangannya yang belum sempurna.

Sistem imun yang rendah, menyebabkan bayi lebih rentan terserang penyakit, salah satunya infeksi. Infeksi pada bayi prematur dapat menyebar dengan cepat ke peredaran darah dan menyebabkan sepsis. 

Take Home Massage!

Kelahiran prematur memang tidak dapat dicegah. Tetapi, dapat kita minimalkan dengan menghindari faktor risikonya.

Beberapa faktor risiko yang dapat kita kendalikan diantaranya yaitu dengan tidak merokok, menjaga pola hidup sehat, mengontrol berat badan, merencanakan kehamilan pada usia ideal (20-35 tahun), dan manajemen stres.

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

7 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

8 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

16 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago