Normalnya, bayi tumbuh dan berkembang di dalam perut ibu selama 9 bulan 10 hari atau antara 37-40 minggu. Sayangnya, waktu ini tak dapat menjadi acuan pasti. Baik faktor internal mau pun eksternal, dapat memengaruhi tepat atau tidaknya prediksi ini. Nah, kelahiran prematur artinya bayi lahir sebelum waktunya. Kira-kira apa penyebab kelahiran prematur? Apa saja dampak kelahiran prematur bagi kesehatan bayi?
Secara bahasa “pre-mature” dapat didefinisikan dengan sebelum dewasa/matang. Artinya, bayi belum cukup umur untuk dilahirkan dan beradaptasi dengan lingkungan di luar kandungan.
Kelahiran prematur, dapat diklasifikasikan berdasarkan usia dan berat badan bayi saat lahir sebagai berikut:
Karena bayi prematur lahir sebelum waktunya, maka pertumbuhan dan perkembangannya pun dapat dikatakan belum sempurna.
Berikut adalah beberapa tanda dari bayi lahir prematur:
Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi. Namun, kelahiran sebelum waktunya, dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan dikarenakan paru-paru yang belum matang sempurna.
Paru-paru bayi prematur belum memiliki kemampuan yang cukup untuk berkembang dan mendapatkan cukup oksigen. Inilah yang dapat menyebabkan bayi prematur rentan mengalami henti napas (apnea).
Masalah jantung yang umum dialami oleh bayi prematur adalah Patent Ductus Arteriosus (PDA). PDA adalah adanya lubang terbuka pada dua pembuluh darah penting, yaitu aorta dan arteri pulmonari.
Seringkali, kelainan pada jantung ini dapat menutup dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia bayi. Tetapi, jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat, masalah ini dapat menyebabkan gagal jantung.
Selain itu, kelahiran prematur lebih berisiko menyebabkan anemia dan jaundice (sakit kuning) pada bayi. Hal ini disebabkan karena produksi sel darah merah di dalam tubuh bayi belum optimal.
Semakin muda bayi lahir, maka semakin besar risiko terjadinya perdarahan di otak. Mayoritas perdarahan ringan dapat teratasi. Namun pada beberapa bayi, perdarahan lebih besar yang terjadi, dapat menyebabkan dampak yang fatal.
Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi prematur, salah satunya yaitu cerebral palsy. Cerebral palsy dapat terjadi karena trauma, infeksi, ataupun suplai darah yang kurang ke otak.
Bayi prematur cenderung lebih cepat kehilangan panas. Tentu saja hal ini berkaitan dengan cadangan lemak yang sangat sedikit.
Jika suhu tubuh turun secara signifikan, maka bayi dapat mengalami hipotermia. Oleh karena itu, bayi prematur membutuhkan penghangat ekstra dari luar tubuhnya seperti infant warmer atau inkubator.
Beberapa bayi prematur memiliki kadar gula darah yang rendah saat lahir. Rendahnya kadar gula darah dapat menghambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh bayi akan lebih sulit mencerna dan memproses makanan yang masuk menjadi energi.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bayi prematur memiliki sistem imun yang rendah karena pertumbuhan dan perkembangannya yang belum sempurna.
Sistem imun yang rendah, menyebabkan bayi lebih rentan terserang penyakit, salah satunya infeksi. Infeksi pada bayi prematur dapat menyebar dengan cepat ke peredaran darah dan menyebabkan sepsis.
Kelahiran prematur memang tidak dapat dicegah. Tetapi, dapat kita minimalkan dengan menghindari faktor risikonya.
Beberapa faktor risiko yang dapat kita kendalikan diantaranya yaitu dengan tidak merokok, menjaga pola hidup sehat, mengontrol berat badan, merencanakan kehamilan pada usia ideal (20-35 tahun), dan manajemen stres.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…