Menstrual cup…. mungkin alat yang satu ini lebih asing di telinga kita jika dibandingkan dengan pembalut. Banyak wanita yang merasa ragu untuk memilih produk kewanitaan yang satu ini. Bagaimana cara kerja menstrual cup? Apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan menstrual cup? Simak penjelasannya berikut!
Menstrual cup adalah alat kewanitaan yang berbentuk seperti corong atau lonceng terbalik yang terbuat dari bahan karet atau silikon.
Alat ini juga merupakan produk kewanitaan yang reusable, sehingga alat yang satu ini ramah bagi lingkungan. Menstrual cup dapat menampung darah lebih banyak jika dibandingkan dengan produk kewanitaan lainnya.
Prinsip kerja menstrual cup sama dengan pembalut, yaitu menampung darah menstruasi. Bedanya, pembalut menyerap darah menstruasi di luar vagina, sedangkan menstrual cup menampung darah menstruasi di dalam vagina.
Menentukan ukuran menstrual cup yang sesuai, sangat penting sebelum kamu menggunakannya. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih menstrual cup yang tepat diantaranya yaitu:
Menstrual cup berukuran kecil, cocok untuk wanita berusia dibawah 30 tahun atau yang belum pernah melahirkan sebelumnya. Sedangkan, menstrual cup berukuran besar, cocok untuk wanita berusia lebih dari 30 tahun, sudah pernah melahirkan pervaginam, atau yang memiliki riwayat darah menstruasi deras.
Tidak seperti pembalut yang digunakan di luar vagina, menggunakan menstrual cup mungkin akan terasa kurang nyaman jika belum terbiasa. Salah satu tipsnya adalah dengan membasahi menstrual cup dengan air atau pelumas berbahan dasar air untuk memudahkan memasukkannya.
Berikut adalah langkah memasang menstrual cup:
Sedangkan cara melepas menstrual cup adalah sebagai berikut:
Tidak seperti pembalut atau tampon yang sekali pakai, menstrual cup dapat digunakan berkali-kali, sehingga, penggunaan produk kewanitaan yang satu ini dapat menghemat biaya serta lebih ramah lingkungan.
Penggunaan menstrual cup tak hanya dapat mengurangi sampah produk menstruasi, tetapi juga berkontribusi mengurangi penebangan pohon untuk membuat pembalut.
Cara kerja menstrual cup adalah menampung darah menstruasi di dalam vagina. Hal ini menyebabkan tidak ada kontak antara darah dengan oksigen di luar vagina. Dengan demikian, kamu tak perlu khawatir akan bau tidak sedap yang mungkin muncul saat menstruasi.
Jika kamu menggunakan pembalut atau tampon, kamu harus rajin menggantinya tiap 4 jam, tergantung dari banyaknya darah yang keluar. Namun, jika menggunakan menstrual cup, kamu dapat memakainya hingga 12 jam.
Penggunaan menstrual cup memang terbilang lebih rumit dibandingkan dengan produk kewanitaan lainnya. Terutama bagi remaja perempuan atau wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Pemasangan dan pelepasannya mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Penggunaan menstrual cup juga memiliki tantangan tersendiri pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD. Menggunakan menstrual cup dapat menarik benang IUD dan melepaskannya. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendiskusikan solusinya.
Jika kamu memiliki kelainan anatomi seperti prolaps uteri (organ panggul turun karena kelemahan struktur penyokong dasar panggul), menstrual cup bukan pilihan yang tepat untukmu. Sebab, menstrual cup tidak dapat ditempatkan pada posisi yang seharusnya sehingga fungsinya tidak akan optimal.
Karena menstrual cup digunakan pada area sensitif wanita, maka kebersihannya sangat penting untuk diperhatikan. Setelah siklus menstruasimu selesai, lakukan sterilisasi cup di air mendidih atau alat steril botol bayi.
Menstrual cup memiliki banyak kelebihan, tetapi alat yang satu ini belum tentu cocok untuk semua wanita.
Cara yang tepat untuk mengetahuinya adalah dengan mencobanya sendiri, lalu bandingkan dengan produk kewanitaan lain yang biasa kamu gunakan saat menstruasi.
Ingat, kebersihan dan kenyamanan adalah prioritas nomor satu!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…