Tumbuh kembang bukan hanya berat dan tinggi badan untuk memantau apakah seorang mengalami gizi buruk/obesitas/stunting/normal. hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah ukuran lingkar kepala.
Lingkar kepala bayi sebaiknya diukur secara teratur. Mengukur kepala bayi penting karena lingkar kepala merupakan penanda penting pertumbuhan otak. Bagaimana mengetahui lingkar kepala bayi apakah normal atau tidak?
Lingkar kepala disebut juga fronto-occipital circumference (OFC), yang termasuk sebagai indikasi atau petunjuk yang baik untuk perkembangan otak bayi. Lingkar kepala menggambarkan ukuran otak bayi apakah tumbuh normal atau tidak.
Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan terutama sampai usia 2 tahun. berkala hingga anak berusia 2 tahun.
Manfaat mengukur lingkar kepala yaitu bisa mengetahui apakah anak mengalami kondisi makrosefali (ukuran kepala besar).
Salah satu yang menjadi perhatian adalah deteksi hidrosefalus (penumpukan cairan di otak) yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain malformasi (gagal pembentukan) struktur otak, radang otak, tumor otak, atau kelainan metabolisme bawaan.
Selain makrosefali, dengan mengukur lingkar kepala, kita dapat menilai apakah anak mengalami mikrosefali (kepala kecil) yakni tanda bahwa otak tidak berkembang dengan baik. Mikrosefali dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol/obat atau infeksi virus.
Namun, perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda-beda. Sehingga penting untuk memeriksa dan mencatat dengan rutin.
Berikut rata-rata ukuran lingkar kepala normal pada bayi menurut World Health Organization (WHO) sampai bayi usia 12 bulan:
Ukuran lingkar kepala bayi baru lahir biasanya berada di rentang 32-37 cm untuk laki-laki, dan 31,5-36,2 cm untuk perempuan.
Pada bayi berusia 1 hingga 3 bulan, umumnya ada peningkatan ukuran lingkar kepala bayi sebesar 2 cm setiap bulan. Rentang ukuran kepala bayi usia 1 bulan antara 34-41 cm. Pada usia 2 bulan, ukuran normal kepala bayi ada pada 36-42,5 cm. Sedangkan pada usia 3 bulan rentang ukurannya 37,5-44 cm.
Penambahan ukuran lingkar kepala bayi usia 4-6 bulan sekitar 1 cm per bulan. Pada usia 4 bulan rentang ukurannya mencapai 38,5-45 cm. Pada usia 5 bulan rentangnya 39,5-45,5 cm. Sedangkan di usia 6 bulan ukuran lingkar kepala bayi mencapai 40-46 cm.
Memantau tumbuh kembang anak pada usia 7-12 melalui lingkar kepalanya dapat dilihat dari rentang ukuran sebagai berikut:
Berikut ukuran lingkar kepala bayi normal untuk usia 24–36 bulan yang wajib untuk diperhatikan yaitu:
Pengukuran lingkar kepala bayi di rumah sakit, dilakukan menggunakan pita pengukur yang tidak elastis.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengukuran lingkar kepala biasanya dilakukan bersama pengukuran ubun-ubun besar.
Pita akan diletakkan pada lingkar terbesar kepala bayi. Lingkar kepala diukur dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang kepala.
Pengukuran ubun-ubun besar dilihat berdasarkan rata-rata anteroposterior dan transversal.
Tumbuh kembang anak sebaiknya memperhatikan tiga hal yaitu panjang badan, berat badan serta lingkar kepala. Pengukuran lingkar kepala rutin dipantau profesional kesehatan merupakan cara paling tepat memantau tumbuh kembang anak.
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…