Vitamin A adalah zat gizi penting yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Namun, bagaimana kita bisa memperoleh vitamin A? Di bawah ini, kita akan mengeksplorasi sumber vitamin A dalam makanan dan mempertimbangkan apakah kita perlu mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ini.
Ada dua jenis vitamin A dalam makanan yang bisa kita dapatkan. Pertama, ada vitamin A yang sudah jadi, seperti retinol dan ester retinol. Ini bisa kita dapatkan dari sumber makanan hewani, seperti susu, telur, ikan, dan jeroan.
Kedua, ada provitamin A karotenoid. Ini adalah pigmen yang ada dalam tumbuhan dan bisa diubah menjadi vitamin A oleh tubuh kita. Contoh provitamin A karotenoid yang sering kita temui dalam makanan adalah beta-karoten, alfa-karoten, dan beta-kriptoksantin.
Sedangkan sumber utama provitamin A terdapat dalam sayuran berdaun hijau, sayuran berwarna oranye dan kuning, produk tomat, buah-buahan, dan beberapa minyak nabati.
Vitamin A dapat ditemukan secara alami dalam banyak makanan dan juga ditambahkan ke beberapa makanan seperti susu dan sereal. Kamu dapat memperoleh jumlah vitamin A yang direkomendasikan dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan, antara lain:
Sementara itu, vitamin A juga dapat ditemukan dalam berbagai makanan, ada situasi di mana konsumsi suplemen vitamin A dapat dipertimbangkan.
Suplemen vitamin A tersedia dalam berbagai bentuk, seperti retinil asetat, retinil palmitat, beta-karoten provitamin, atau kombinasi di dalamnya.
Perlu diingat bahwa kebutuhan vitamin A sebaiknya terpenuhi melalui pola makan sehari-hari yang seimbang.
Namun, ada beberapa kelompok populasi yang mungkin membutuhkan suplemen vitamin A tambahan. Misalnya, bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau tidak dapat memperoleh asupan vitamin A yang cukup melalui makanan, suplemen vitamin A dapat direkomendasikan oleh dokter atau ahli gizi.
Data menunjukkan bahwa sekitar 12% hingga 40% dari populasi Amerika Serikat mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A. Terutama, orang dewasa berusia di atas 71 tahun dan anak-anak di bawah usia 9 tahun lebih cenderung mengonsumsi suplemen vitamin A.
Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin A juga memiliki risiko. Mengambil dosis yang terlalu tinggi dari suplemen vitamin A dapat menyebabkan toksisitas, yang dapat menyebabkan efek samping yang merugikan bagi kesehatan, seperti kelemahan otot, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan bahkan kerusakan hati. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsi suplemen vitamin A.
Sebagai kesimpulan, vitamin A adalah zat gizi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan fungsi yang optimal.
Sumber vitamin A dapat ditemukan dalam makanan, dengan sumber terbentuk sebelumnya terutama dalam hati, ikan, telur, dan produk susu.
Sedangkan provitamin A ditemukan dalam sayuran berdaun hijau dan sayuran berwarna oranye dan kuning. Konsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin A seharusnya dapat memenuhi kebutuhan harian.
93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…