Kesehatan Perempuan

Diabetes Gestasional – Bumil Wajib Baca!

Diabetes Gestational

Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul saat hamil pada wanita yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan, 2-10% wanita di Amerika Serikat mengalami diabetes gestasional saat hamil. 

Mengapa diabetes gestasional dapat terjadi? Apa saja faktor risiko dan komplikasnya? Simak penjelasannya berikut!

Apa itu Diabetes Gestasional?

Seperti namanya, diabetes gestasional merupakan diagnosis diabetes yang pertama kali muncul saat adanya gestasi atau kehamilan.

Sama seperti diabetes pada umumnya, diabetes gestasional terjadi saat kadar gula darah dalam tubuh meningkat. Jika kamu mengalami diabetes saat hamil, biasanya gula darahmu akan kembali normal setelah melahirkan. Sayangnya, ibu yang memiliki riwayat diabetes gestasional, lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari. 

Apa Penyebab Diabetes Gestasional?

Penyebab pasti diabetes gestasional belum diketahui. Berat badan berlebih sebelum hamil kemungkinan besar memainkan peran. Biasanya, berbagai hormon bekerja untuk menjaga agar kadar gula darah tetap terkendali. Namun selama hamil, perubahan kadar hormon menyebabkan tubuh lebih sulit memproses gula darah secara efisien. Faktor inilah yang dapat menyebabkan gula darah naik. 

Gejala Diabetes Gestasional

Tidak semua diabetes gestasional menunjukkan gejala. Mayoritas diagnosis tersebut ditemukan hanya ketika pemeriksaan gula darah saat skrining diabetes gestasional. Tetapi, pada beberapa wanita dapat ditemukan gejala umum hiperglikemia seperti:

  • Sering haus
  • Sering buang air kecil (BAK)
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Pandangan kabur
  • Gatal atau munculnya sariawan di daerah kelamin

Namun, beberapa gejala di atas juga merupakan gejala umum pada kehamilan. Konsultasikan dengan bidan atau dokter jika kamu merasa khawatir dengan gejala yang kamu alami. 

Faktor Risiko Diabetes Gestasional

Beberapa golongan yang berisiko mengalami diabetes gestasional diantaranya yaitu:

  • Overweight atau obese
  • Tidak aktif secara fisik
  • Berstatus prediabetes sebelum hamil
  • Memiliki riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
  • Memiliki diagnosis PCOS
  • Memiliki anggota keluarga dengan diabetes melitus
  • Memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia (berat lahir lebih dari 4 kg)

Komplikasi Diabetes Gestasional

Mayoritas wanita dengan diabetes gestasional mengalami kehamilan yang normal dan bayi yang sehat. Meskipun demikian, diabetes gestasional dapat menyebabkan beberapa masalah berikut:

Pada Bayi

a. Makrosomia

Jika ibu memiliki kadar gula darah yang tinggi, maka bayi dapat tumbuh lebih besar dari yang seharusnya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko operasi caesar.

b. Prematur

Kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Selain itu, persalinan prematur mungkin direkomendasikan karena bayi besar. 

c. Masalah pernapasan

Bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami respiratory distress syndrome yang menyebabkan bayi susah bernapas. 

d. Hipoglikemia

Beberapa bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional mengalami hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) segera setelah lahir. Pada kondisi yang lebih parah, bayi dapat mengalami kejang. Pemberian glukosa intravena (melalui pembuluh darah) merupakan solusi untuk mengembalikan kadar gula darah bayi kembali normal.

e. Ikterus Neonatorum

Ikterus neonatorum dikenal juga dengan istilah penyakit kuning atau jaundice. Ini merupakan kondisi ketika kulit, bagian putih mata (sklera), dan membran mukosa, mengalami perubahan warna menjadi kuning karena terjadinya penumpukan bilirubin. 

f. Obesitas dan Diabetes tipe 2

Bayi dengan ibu diabetes gestasional berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. 

g. Stillbirth

Diabetes gestasional yang tidak mendapatkan penanganan, dapat menyebabkan kematian bayi sebelum atau segera setelah persalinan. 

Pada Ibu

a. Preeklampsia

Diabetes gestasional dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah selama hamil yang dapat menyebabkan eklampsia dan komplikasi lainnya.

b. Operasi Caesar

Ibu dengan diabetes gestasional berisiko lebih tinggi menjalani operasi caesar.

c. Diabetes Setelah Kehamilan

Ibu dengan diabetes gestasional memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami diabetes pada kehamilan selanjutnya dan juga dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2

Bagaimana Cara Mencegah Diabetes Gestasional?

a. Konsumsi Makanan Sehat

Pilih makanan yang kaya serat, rendah lemak dan kalori. Perhatikan porsi dan komposisi makanan yang kami konsumsi. Lakukan variasi menu untuk tetap dapat makan sehat dan enak. 

b. Tetap Aktif

Olahraga sebelum dan selama hamil dapat membantu melindungimu dari diabetes gestasional. Jalan pagi, naik sepeda, dan berenang dapat menjadi pilihan. Kamu juga dapat menyisipkan kegiatan berikut diantara aktivitas sehari-hari seperti parkir lebih jauh atau mengambil rute lain untuk berjalan ke suatu tempat.

c. Mulai Kehamilan dengan Berat Badan Ideal

Jika kamu sedang merencanakan kehamilan, usahakan untuk mencapai berat badan yang ideal untuk kehamilan yang lebih sehat. Fokuslah pada membangun kebiasaan makan yang sehat agar dapat membantumu untuk mengontrol berat badan selama hamil.

d. Atur Kenaikan Berat Badan Selama Hami

Kamu pasti mengalami kenaikan berat badan selama hamil. Namun, kenaikan berat badan ini harus dikontrol agar tidak melebihi rekomendasi sesuai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) kita sebelum hamil.  

Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Gestasional

Jika kamu memiliki risiko mengalami diabetes gestasional, skrining biasanya dilakukan pada awal kehamilan. Dokter akan melakukan Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) untuk menegakkan diagnosis. Tes tersebut akan dilakukan pada awal kehamilan dan diulang kembali saat usia kehamilan 24-28 minggu pada ibu yang berisiko. 

Tatalaksana diabetes gestasional berupa perubahan gaya hidup, pemantauan gula darah, dan obat-obatan. Pemantauan akan dilakukan lebih mendalam mendekati persalinan. Induksi persalinan atau operasi caesar mungkin direkomendasikan jika ada potensi komplikasi pada ibu maupun bayi. 

Kontrol Berat Badanmu Selama Hamil!

Diabetes gestasional memang tidak dapat sepenuhnya dicegah, namun kita dapat meminimalkan terjadinya kondisi tersebut dengan mengontrol berat badan.

Mulai kehamilan dengan berat badan yang sehat dan kontrol pertambahan berat badan selama hamil. Konsultasikan ke tenaga kesehatan sesegera mungkin apabila kamu memiliki faktor risiko atau gejala diabetes gestasional. 

Rekomendasi Sirka

Setelah mengetahui lebih dalam tentang diabetes gestasional, sebaiknya kamu mulai mempersiapkan pola makan yang tepat untuk mendukung kondisi menjelang atau saat hamil. 

Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi personal sesuai kondisi dan targetmu. Klik link berikut ini!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

13 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

14 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

22 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

5 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago