Bagi ibu yang pertama kali hamil, pasti banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepala. Bagaimana rasanya melahirkan? Kapan persalinan datang? Apa saja tanda persalinan yang harus diperhatikan? Simak selengkapnya pada artikel ini!
Persalinan merupakan sebuah proses alami yang unik. Proses ini bisa sangat berbeda pada tiap orang, sehingga tidak dapat dipastikan waktu mulai dan selesainya persalinan pada setiap ibu. Tetapi, mengetahui tanda-tanda persalinan dapat membantu ibu mengetahui kapan harus datang ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan pertolongan persalinan yang memadai.
Tanda-tanda akan dimulainya persalinan diantaranya yaitu:
Kontraksi rahim merupakan gerakan otot-otot rahim yang mengencang dan rileks secara berulang. Gerakan inilah yang membantu mengeluarkan bayi dari dalam rahim.
Kontraksi ini akan timbul semakin sering, lama, dan kuat menjelang persalinan. Segera ke fasilitas kesehatan jika kontraksi muncul teratur dalam 10 menit sekali.
Rahim yang kencang menunjukkan bahwa kontraksi yang muncul sudah adekuat. Hal ini menunjukkan bahwa rahim sudah siap untuk memulai persalinan.
Keluarnya lendir bercampur darah merupakan tanda bahwa serviks mulai terbuka. Menjelang persalinan, normalnya serviks akan mulai terbuka sebagai jalan lahir bayi. Pembukaan ini akan meningkat secara bertahap mulai dari pembukaan 1 hingga 10, seiring dengan munculnya kontraksi.
Keluarnya cairan ketuban menunjukkan bahwa selaput amnion (selaput pembungkus dan pelindung bayi di dalam rahim) telah pecah. Pecahnya ketuban biasanya akan membantu mempercepat persalinan.
Kontraksi dari otot rahim dan turunnya kepala bayi akan menimbulkan dorongan untuk meneran dan tekanan pada anus. Hal inilah yang menyebabkan ibu merasakan keinginan seperti buang air besar.
Selain tanda pasti persalinan akan dimulai, ada pula beberapa tanda yang harus diwaspadai oleh ibu hamil menjelang persalinan. Berikut adalah beberapa tanda bahaya persalinan:
Umumnya, waktu mulai pembukaan 1-10 berkisar antara 8-10 jam. Namun, durasi ini dapat berbeda-beda pada setiap ibu. Pada persalinan pertama, durasi ini biasanya lebih lama jika dibandingkan pada persalinan kedua, ketiga, dan seterusnya. Meskipun demikian, apabila bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terjadi pembukaan dan kontraksi muncul teratur, maka harus diwaspadai.
Keluarnya lendir darah merupakan hal normal yang menandakan terjadinya pembukaan. Walaupun demikian, apabila darah yang keluar banyak dan tidak disertai dengan tanda persalinan lainnya, maka ibu harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Normalnya, bagian terbawah janin ketika lahir adalah kepala. Apabila posisi janin sungsang atau teraba tali pusat pada jalan lahir, maka harus dilakukan manuver dan tatalaksana khusus oleh bidan atau dokter untuk membantu persalinan.
Proses persalinan ditentukan oleh 3 hal utama, yaitu power (tenaga ibu), passage (jalan lahir), dan passangger (bayi).
Jika ibu memiliki tenaga yang cukup untuk meneran bersamaan saat munculnya kontraksi, maka persalinan akan berlangsung lebih mudah. Akan tetapi, jika ibu tidak memiliki tenaga yang cukup untuk meneran, mungkin dibutuhkan bantuan alat atau tambahan tenaga (infus) untuk melahirkan bayi.
Kejang pada ibu hamil dan bersalin merupakan tanda terjadinya eklampsia. Kondisi ini membutuhkan penanganan khusus di fasilitas kesehatan yang memadai. Ibu dengan diagnosis preeklampsia harus dirujuk ke rumah sakit untuk mencegah eklampsia terjadi.
Air ketuban yang keruh dapat disebabkan karena chorioamnionitis (infeksi pada kantung dan air ketuban), mekonium (kotoran janin yang dapat menandakan terjadinya fetal distress), maupun anemia hemolitik pada janin (kadar bilirubin yang berlebihan).
Kala 3 persalinan disebut juga kala uri atau proses keluarnya plasenta. Umumnya plasenta akan lahir spontan dalam 15-30 menit setelah bayi lahir. Keluarnya plasenta ini dibantu dengan adanya kontraksi rahim dan oksitosin yang disuntikkan segera setelah bayi lahir. Apabila plasenta tidak segera lahir, maka harus dilakukan manual plasenta agar tidak terjadi perdarahan.
Perdarahan postpartum dapat terjadi karena banyak faktor, seperti tonus (kontraksi rahim yang tidak adekuat), tissue (tertinggalnya sisa jaringan plasenta), trauma (robekan jalan lahir), atau trombosis (masalah pembekuan darah).
Masa akhir kehamilan merupakan masa yang rentan, oleh karena itu ibu harus peka terhadap tanda-tanda yang muncul.
Persiapan ibu, baik fisik mau pun mental, sangat penting untuk menyambut persalinan yang lancar dan nyaman. Rencanakan persalinan jauh-jauh hari sebelum hari taksiran lahir karena tanda-tandanya dapat muncul kapan saja. Segera ke fasilitas kesehatan apabila tanda pasti ataupun tanda bahaya persalinan muncul.
Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.
Ahli gizi kami dapat membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar janin tumbuh dengan optimal sesuai dengan usia kandungannya hingga akhirnya lahir ke dunia ini.
Ingin kesehatan selama kehamilan terjaga, sehingga calon buah hatimu tumbuh dengan sehat? Ayo klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…