IUFD adalah kependekan dari Intrauterine Fetal Demise atau bisa juga disebut dengan Intrauterine Fetal Death. Sederhananya, IUFD merupakan istilah medis untuk janin yang meninggal di dalam kandungan. Apa saja penyebabnya? Bagaimana penanganannya?
IUFD adalah keadaan dimana janin meninggal di dalam rahim namun belum ada tanda-tanda kelahiran atau serviks ibu masih tertutup.
Diagnosis IUFD dapat ditegakkan oleh dokter melalui pemeriksaan USG disertai dengan adanya tanda klinis seperti perdarahan dari jalan lahir, tidak adanya detak jantung janin yang terdeteksi, tidak adanya gerakan janin, dan ukuran rahim yang tidak berkembang sesuai usia kehamilan.
IUFD dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:
IUFD dapat terjadi karena banyak faktor, beberapa penyebab tersebut diantaranya yaitu:
Secara teori, IUFD tidak dapat diprediksi dan dicegah. Namun, beberapa faktor risiko berikut terbukti dapat menimbulkan komplikasi yang menyebabkan IUFD:
Beberapa faktor risiko tersebut dapat dihindari untuk memperkecil kemungkinan terjadinya IUFD. Ibu hamil dengan risiko tinggi, harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
Ada beberapa tanda dan gejala yang dapat mengarah pada diagnosis IUFD, tanda dan gejala tersebut diantaranya yaitu:
Jika diagnosis IUFD telah ditegakkan, maka terminasi kehamilan harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Dokter akan melakukan prosedur dilatasi dan kuretase untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim. Pada beberapa kondisi, persalinan secara spontan dapat ditunggu untuk terjadi dengan pemberian obat-obatan perangsang kontraksi (induksi persalinan).
IUFD merupakan keadaan yang tidak diharapkan oleh semua orang tua. Kondisi ini tak hanya berdampak pada fisik, namun juga dapat mengguncang ibu secara emosional. Oleh karena itu, dukungan emosional sangatlah penting diberikan pada ibu hamil yang mengalami IUFD.
Beberapa ibu mungkin akan merasa bersalah, marah, sedih dan depresi atas akhir dari kehamilannya ini. Tenaga kesehatan dan keluarga harus memahami dan memberikan dukungan terbaik untuk membantu ibu menghadapi periode duka ini.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…