Pernahkah kamu karena saking laparnya, semua makanan langsung “disikat” tanpa peduli rasa dan porsinya? Hal tersebut merupakan contoh penerapan mindless eating.
Mindless eating berbahaya untuk tubuh karena dapat menyebabkan berbagai masalah seperti obesitas.
Bagaimana solusinya dan cara mencegahnya?
Mindless eating adalah makan tanpa kesadaran tentang apa yang dimakan. Bisa dibilang, mindless eating adalah kebalikan dari mindful eating.
Beberapa alasan ini adalah penyebab seseorang melakukan mindless eating:
Berikut ini beberapa tanda kalau seseorang sedang melakukan mindless eating
Dampak dari mindless eating sebenarnya yaitu kegagalan mengatur porsi makan dan sinyal kenyang yang akan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan hingga obesitas.
Obesitas berkaitan dengan penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia, dll.
Jika mindless eating menjadi cara untuk koping dengan stres, maka metode kopingnya harus diganti dengan cara lain yang lebih baik.
Saat baru saja melakukan mindless eating, jangan langsung menyalahkan dirimu. Cobalah untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah hal ini terjadi di masa depan.
Ahli gizi akan memberikan solusi yang tepat untukmu dan memberikan reminder saat pemicu mindless eating yang akan dilakukan datang momennya.
Pelajari momen dimana kamu melakukan mindless eating, apakah rasa bosan, emosi, atau hal lain?
Kalau kamu mindless eating saat bosan, maka usahakan untuk melakukan kegiatan agar tidak bosan, sehingga kebiasaan makan yang buruk tersebut bisa dihindari.
Kebalikan dari mindless eating adalah mindful eating. Cobalah belajar untuk mindful eating pelan-pelan untuk mengganti kebiasaan mindless eating.
Contoh paling mudah, kamu harus bisa membedakan jenis lapar lapar yang kamu rasakan, apakah asli atau palsu.
Setelah yakin bahwa yang timbul memang lapar asli, kamu bisa fokus pada proses makan. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerapkan mindful eating yaitu fokus untuk menikmati makanan yang ada tanpa distraksi apa pun.
Fokus menikmati makanan tersebut bisa kamu lakukan dengan merasakan rasa dan tekstur makanan serta mengunyah makanan dengan perlahan sampai benar-benar halus sebelum menelannya. Cara tersebut membantu otak untuk memperoleh sinyal kenyang, sehingga kamu bisa berhenti makan saat dirasa cukup.
Selain itu, fokuslah pada makanan saat makan. Jangan makan sambil mengerjakan hal lain. Misalnya, karena kamu adalah seorang penulis di niche saintek, maka kamu makan sambil baca jurnal ilmiah atau mengetik di depan laptop.
Untuk sadar dengan realita akibat mindless eating, cobalah untuk menimbang berat badan secara berkala. Dengan melihat berat badan yang naik akibat mindless eating, diharapkan kebiasaan makan yang buruk tersebut akan berkurang dan beralih ke mindful eating.
Jika kamu makan tanpa sadar, maka kamu akan kurang menikmati makanan serta sulit untuk mengenali sinyal kenyang. Hal ini yang dapat menyebabkan makan berlebihan sehingga terjadi obesitas.
Mari ganti kebiasaan mindless eating menjadi mindful eating!
Ingin kebiasaan mindless eating-mu berhenti? Ayo klik link ini!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments