Apakah kamu suka mengonsumsi makanan cepat saji? Selain cepat sekali diproses/diolah sebelum dimakan, rasanya yang enak menjadi daya tarik bagi kebanyakan orang. Rasanya sempurna sekali ya makanan ini?
Sayangnya, terkadang makanan cepat saji juga diidentikan dengan junk food padahal keduanya berbeda.
Apa yang perlu kamu ketahui tentang makanan yang katanya “cepat” ini?
Fast food atau makanan cepat saji adalah makanan yang bisa dipersiapkan dengan cepat dan mudah serta dijual di restoran sebagai quick meal atau dibawa pulang.
Secara definisi jelas bahwa makanan cepat saji adalah makanan yang bisa dipersiapkan dan disajikan dengan cepat dan mudah. Sementara itu, junk food adalah makanan yang tinggi energi, gula, garam, lemak, dan kurang vitamin serta serat.
Jadi, makanan cepat saji tidak sama dengan junk food. Meskipun tidak menutup kemungkinan satu makanan dapat dikategorikan sebagai makanan cepat saji dan junk food.
Makanan cepat saji dengan karbohidrat yang diproses biasanya mudah sekali dicerna oleh tubuh, sehingga gula darah cepat mengalami kenaikan. Karena hal ini juga insulin menjadi tinggi, sehingga gula darah turun dan seseorang bisa mengalami kelelahan.
Makanan cepat saji cenderung mengandung tinggi garam. Konsumsi banyak garam berkaitan dengan naiknya tekanan darah dan retensi cairan.
Menurut studi pada tahun 2015, makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan inflamasi pada penderita asma. Inflamasi ini juga yang menyebabkan asma menjadi kambuh.
Menurut studi pada tahun 2017, konsumsi makanan cepat saji (lemak tinggi) terlalu banyak dapat merusak sensitivitas insulin, sehingga menyebabkan binge eating (makan dengan porsi banyak).
Karena makanan cepat saji biasanya kurang mengandung serat, maka itu berarti makanan ini kurang baik untuk pencernaan dan bisa menyebabkan sembelit.
Makanan cepat saji juga biasanya tinggi energi, sehingga bisa menyebabkan obesitas dan penumpukan lemak jika dikonsumsi secara berlebihan.
Menurut studi pada tahun 2021, konsumsi makanan cepat saji berkaitan dengan emosi negatif, terutama pada wanita.
Ingat bahwa sebenarnya tidak ada satu pun makanan “jahat” di dunia ini, termasuk makanan cepat saji. Ada kondisi dimana makanan cepat saji menjadi satu-satunya pilihan, misalnya saat kamu sedang berada di perjalanan jauh seperti mudik.
Cara mengonsumsinya menjadi kunci agar bisa tetap sehat.
Pakailah prinsip ini saat memesan makanan cepat saji:
Untuk burger, berikut tipsnya
Banyak ayam dengan bentuk olahan cepat saji seperti nugget (ultra proses) dan burger. Berikut tipsnya.
Untuk ikan, tipsnya sama dengan ayam, yaitu:
Ada juga restoran cepat saji yang menjual salad. Berikut tipsnya:
Untuk kentang goreng, tipsnya adalah konsumsi dengan porsi sedikit saja atau tambahkan menu lain seperti salad sayur.
Untuk minuman, tipsnya adalah:
Kayaknya kurang lengkap kalau makan makanan cepat saji, tanpa saus. Meski demikian, terdapat kandungan natrium dan gula yang banyak di dalam saus. Berikut tipsnya:
Untuk makanan penutup biasanya manis-manis. Berikut tipsnya:
Mungkin banyak media atau penjelasan tentang makanan cepat saji yang beredar. Sebenarnya boleh-boleh saja mengonsumsi makanan cepat saji dengan catatan kamu menerapkan prinsip gizi seimbang dan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.
Sesuaikan juga dengan tujuan, jika kamu berlebihan dalam mengonsumsi makanan jenis ini dan tujuanmu adalah menurunkan berat badan, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai karena bukannya defisit kalori, kamu malah terus-terusan surplus kalori.
Ahli gizi bisa membantumu dalam menentukan seberapa banyak makanan cepat saji yang kamu konsumsi dan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsinya.
93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…