Kesehatan Perempuan

Induksi Laktasi – Apakah bisa Menyusui Tanpa Hamil?

Induksi Laktasi

Mayoritas pasangan yang sudah menikah, pasti mendambakan keturunan. Namun tak semua pasangan diberi kesempatan memiliki keturunan biologis. Sehingga, mengadopsi anak menjadi salah satu pilihan. Banyak pasangan yang memilih untuk mengadopsi bayi baru lahir dan merawatnya sedini mungkin. Tentunya, bayi baru lahir membutuhkan Air Susus Ibu (ASI) sebagai makanan utamanya. Lalu, apakah ibu adopsi dapat menyusui bayinya meskipun tanpa hamil? Bagaimanakah caranya? Jawabannya adalah induksi laktasi.

Apa Itu Induksi Laktasi?

Induksi laktasi adalah metode untuk merangsang produksi Air Susu Ibu (ASI) pada wanita yang tidak hamil. Metode ini banyak digunakan oleh seorang wanita yang mengadopsi bayi agar memiliki kesempatan untuk menyusui buah hatinya. 

Apakah Mungkin Seseorang yang Tidak Hamil dapat Menyusui?

Yes, ini mungkin sekali terjadi!

Hormon yang berperan dalam proses menyusui adalah hormon prolaktin. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang terletak di otak. Jadi secara teori, seseorang dengan kelenjar hipofisis yang sehat, dapat memproduksi hormon prolaktasi dan dapat menyusui. 

Bagaimana Proses Induksi Laktasi?

Secara sederhana, induksi laktasi adalah proses “menciptakan kembali” mekanisme fisik yang terjadi dalam tubuh selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. 

1. Meniru Perubahan Fisik yang Terjadi Selama Kehamilan

Pada proses ini, tenaga kesehatan biasanya akan menyarankan terapi hormon, seperti suplementasi estrogen atau progesteron. Terapi hormon ini dapat berlangsung hingga 1 bulan. Tetapi, tahap ini tidak disarankan pada ibu yang ingin menyusui dalam waktu dekat. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat lain untuk menginduksi laktasi. 

2. Menstimulasi Payudara

Sekitar 2 bulan sebelum mulai menyusui, terapi hormon dihentikan dan mulailah memompa payudara. Hal ini dilakukan untuk mendorong produksi dan pelepasan hormon prolaktin. 

Mula-mula, pompa payudara selama 5 menit selama 3 kali sehari. Secara bertahap tingkatkan menjadi 10 menit setiap 4 jam sekali, termasuk setidaknya sekali di malam hari. Kemudian tingkatkan waktu pemompaan menjadi 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Lanjutkan rutinitas sampai waktu menyusui bayi. 

Meningkatkan Produksi ASI

Konsumsi makanan atau suplemen yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI seperti biji-bijian, kacang almon, daun katuk, daun kelor, dan lain sebagainya. 

Tips untuk Memulai Laktasi!

1. Pasang Target yang Realistis

Jangan berekspektasi proses induksi laktasi ini akan menunjukkan hasil yang instan. Ibu harus sabar dan rajin untuk melakukan rangsangan payudara agar produksi ASI baik. Minum cukup air dan perhatikan asupan makanan. 

Perhatikan juga perlekatan mulut bayi ketika menyusui langsung ke payudara ibu. Perlekatan yang baik dan benar, akan membantu produksi ASI lebih optimal dan tidak menimbulkan cedera pada puting ibu. 

2. Pertimbangkan untuk Meminta Bantuan

Proses induksi laktasi sebenarnya merupakan sebuah proses sederhana yang secara naluri dapat dilakukan oleh seorang ibu. Namun, tenaga profesional seperti dokter konsultan laktasi tentunya akan sangat membantu ibu melewati proses ini dengan lebih baik. 

Ibu juga dapat mempertimbangkan meminta bantuan anggota keluarga atau teman yang memiliki pengalaman lebih dalam menyusui bayi. 

3. Pertimbangan Tambahan Lain Jika Diperlukan

Perhatikan produksi ASI dan perkembangan berat badan bayi selama menyusui. Air Susu Ibu (ASI) memang merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Namun, apabila setelah dilakukan induksi laktasi, produksi ASI tidak optimal dan berat badan bayi menurun, maka tambahan makanan lain mungkin diperlukan. 

Pertimbangankan pemberian susu formula atau makanan tambahan lain jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan. Pastikan bayi mendapat zat gizi yang cukup dan kalori sesuai kebutuhan dan usianya. Untuk keputusan pemberian susu formula sebaiknya dijadikan last resort dan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Take Home Message

Seperti halnya konsep ekonomi, supply and demand, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh permintaan atau kebutuhan bayi. Oleh karena itu, kunci dari proses induksi laktasi adalah memompa payudara secara rutin sebagai bentuk dari rangsangan hisapan bayi. 

Konsultasikan dengan dokter spesialis laktasi atau dokter anak kepercayaanmu apabila ada kendala.   

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

7 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

8 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

16 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago