Apakah kamu pernah melakukan meditasi? Ternyata hal ini sudah dilakukan sejak zaman kuno/ribuan tahun yang lalu. Meski demikian, hal ini tetap dilakukan karena banyak orang yang merasakan manfaatnya.
Apa itu meditasi dan tujuannya? Bagaimana cara melakukannya dengan benar?
Meditasi adalah sebuah praktik yang menggabungkan fisik dan mental untuk “menjernihkan” pikiran.
Beberapa tujuan meditasi ada yang berkaitan dengan agama, tetapi kamu tidak harus menjadi seorang agamis untuk melakukan meditasi. Beberapa tujuan meditasi di luar ranah agama adalah:
Menurut studi pada tahun 2020 tentang penerapan meditasi dan mindfulness dalam menghadapi krisis COVID-19, orang yang menerapkan meditasi dan mindfulness memiliki perbaikan dalam skor kecemasan, depresi, dan rasa sakit.
Sebagai tambahan, perubahan struktur dan fungsional otak terjadi pada orang yang menjalani meditasi secara rutin.
Singkatnya, meditasi bisa menjadi metode komplementer (penunjang) untuk mengatasi anxiety.
Kesehatan mental erat kaitannya dengan tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan respon tubuh saat stres salah satunya yaitu dengan naiknya tekanan darah.
Menurut studi pada tahun 2018 yang dilakukan pada pasien hipertensi, sampel yang diberikan perlakuan mendapatkan meditasi mindfulness dan talkshow kesehatan pada minggu ke-4, ke-8, dan ke-20 (follow-up) mengalami penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada minggu ke-8.
Menurut studi yang diterbitkan di The American Journal of Cardiology pada tahun 2020, dengan menggunakan database besar penduduk Amerika, meditasi berkaitan dengan prevalensi faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang lebih rendah.
Meditasi juga banyak jenis/tipenya. Yaitu
Melibatkan scanning tubuh dan sensasi fisik.
Fokus pada teknik pernapasan.
Fokus kepada perhatian dari orang yang kamu cintai, diri sendiri, dan orang lain. Pikirannya berkaitan dengan hal positif.
Meditasi jenis ini melibatkan pelafalan kata-kata, baik itu dalam hati atau pun dengan lisan.
Fokus pada pergerakan tubuh. Bisa salah satu bagian tubuh saja atau keseluruhan.
Seperti namanya, meditasi jenis ini berfokus pada suatu objek/barang atau mental image.
Pilihlah tempat dimana kamu bisa konsentrasi penuh karena meditasi membutuhkan fokus. Contohnya, kalau suara kecil saja bisa mengusikmu, maka bermeditasilah di ruangan kedap suara.
Jadi tidak ada distraksi saat meditasi.
Sesuaikan durasi yang pas untukmu, apalagi jika kamu ada kepentingan lain.
Untuk pemula, sesi pendek seperti 5-10 menit saja cukup.
Selain fokus, kenyamanan juga penting. Mengapa? Karena saat meditasi kamu bisa saja sedang dalam posisi statis (bergantung tipe meditasinya). Jadi, pilihlah posisi yang ternyaman (untukmu) saat meditasi.
Tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan secara perlahan. Perhatikan sensasi pernapasannya.
Menjernihkan pikiran memang sulit karena pastinya pikiran akan kemana-mana. Tipsnya adalah ketika pikiran mulai melantur kemana-mana cobalah untuk fokus ke pernapasan.
Otodidak memang tidak masalah, tetapi mentor akan membimbingmu, sehingga kamu akan belajar meditasi jauh lebih cepat.
Manfaat meditasi itu banyak, karena itulah kamu perlu melakukannya dengan benar.
Karena berkaitan dengan kesehatan mental, meditasi juga berkaitan dengan tekanan darah dan kardiovaskuler.
Mari lakukan gaya hidup sehat bersama-sama!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…