Pernahkah kamu melakukan lari jarak jauh entah itu karena lomba atau memang lebih suka berlari dengan jarak yang sangat jauh ketimbang lari jarak dekat atau lari sebentar saja?
Dalam atletik, lari dibagi menjadi tiga, yaitu lari jarak jauh, menengah, dan pendek. Mari mengenal lari jarak jauh, manfaat dan risikonya, serta hal yang perlu diperhatikan sebelum, saat, dan setelahnya.
Dalam kacamata atletik, lari jarak jauh adalah salah satu nomor lomba atletik lari. Biasanya ada yang 5000 meter, ada juga yang 10000 meter.
Menurut britannica, lari jarak jauh adalah lari dengan minimal jarak 3000 meter.
Biasanya, lari jarak jauh ada yang bersifat individu, ada juga lomba jarak jauh dalam bentuk marathon.
Dalam lari jarak jauh, sistem energi yang digunakan adalah sistem aerobic dimana menggunakan oksigen, karbohidrat, dan lemak tubuh sebagai bahan bakar.
Jadi jangan heran ya kalau lihat pelari jarak jauh cenderung kurus badannya karena energi yang dipakai sangat besar.
Berikut manfaat dari lari jarak jauh
Lari secara berlebihan atau terlalu jauh dapat mempertebal jaringan jantung, sehingga dapat menyebabkan fibrosis atau irama jantung tidak beraturan.
Latihan berlebihan juga dapat menyebabkan naiknya stres oksidatif, sebuah radikal bebas yang dapat terikat dengan kolesterol, sehingga membentuk plak pada arteri.
Masalah pencernaan secara umum ditemukan pada atlet bertipe endurance seperti lari jarak jauh.
Masalah pencernaan seperti gangguan lambung dan sembelit bisa terjadi.
Inflamasi atau peradangan pada otot lumrah ditemukan pada pelari marathon. Meski pada akhirnya, tubuh akan beradaptasi akan hal tersebut.
Pingsan adalah risiko lari jarak jauh akibat dari dehidrasi atau collapse akibat tidak kuat lagi untuk lari karena kehabisan stamina.
Bisa juga terjadi akibat dari heat stroke atau kondisi cuaca yang terlalu panas yang membuat tubuh overheat.
Untuk menghindari hal ini, selalu hidrasi tubuh dengan baik dan makan dengan benar serta latihan rutin agar stamina tidak cepat habis.
Pantau juga heart rate untuk menghindari risiko pingsan.
Serangan jantung juga dapat terjadi dalam jarak jauh dan merupakan risiko fatal yang paling harus dihindari untuk pelari jarak jauh.
Jangan memaksakan diri untuk lari jarak jauh jika memang belum terbiasa. Ini bukan saja konyol, tapi bisa membahayakan keselamatan.
Pantau selalu heart rate agar terhindar dari risiko mengerikan ini.
Jika kamu tidak memperhatikan keadaan sekitar saat sedang lari jarak jauh, kamu bisa mengalami cedera.
Selain itu jika kondisi tubuhmu berada dalam keadaan overweight, lari jarak jauh juga bisa meningkatkan risiko cedera sendi karena digunakan dalam waktu yang lama.
Orang yang tidak terbiasa melakukan lari jarak jauh akan rentan mendapatkan DOMS setelah selesai berlari jarak jauh.
Sebelum lari jarak jauh, sebaiknya:
Berbeda dengan lari jarak pendek dimana start, akselerasi, dan waktu reaksi adalah hal yang terpenting. Lari jarak jauh memiliki tekniknya sendiri.
Berikut teknik lari jarak jauh yang bisa kamu lakukan:
Teknik tersebut dilakukan agar lari semakin efektif dan efisien, serta mengurangi risiko cedera.
Selain teknik, lakukan hal berikut ini saat sedang lari jarak jauh.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan setelah selesai melakukan lari jarak jauh.
Biasanya pelari jarak jauh memiliki endurance/VO2max yang luar biasa.
Jika dilakukan dengan benar, maka lari jarak jauh dapat mendatangkan banyak manfaat seperti menambah endurance, kepercayaan diri, dan kekuatan otot.
Pastikan kamu melakukan hal yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah lari jarak jauh agar mendapatkan manfaat dan terhindar dari risikonya.
93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…