Fosfatildiserin adalah bahan kimia yang penting untuk banyak fungsi dalam tubuh manusia, terutama di otak. Fosfatildiserin ada secara alami dalam makanan tertentu dan juga dijual sebagai suplemen makanan.
Apa saja manfaat fosfatildiserin ini untuk kesehatan tubuh? Simak pada artikel ini, ya
Fosfatildiserin adalah senyawa fosfolipid, zat lemak yang diproduksi dalam tubuh untuk membantu mengirimkan pesan antar sel saraf di otak.
Senyawa ini diyakini berfungsi untuk melindungi sel-sel otak dan memainkan peran dalam mempertahankan ketajaman memori. Studi pada hewan menunjukkan bahwa kadar fosfatildiserin menurun seiring bertambahnya usia
Fosfatildiserin digunakan untuk penyakit Alzheimer dan penurunan daya ingat serta keterampilan berpikir yang cenderung menurun terkait usia. Selain itu, beberapa manfaat diantaranya yaitu:
Suplemen fosfatildiserin dapat membantu meningkatkan kapasitas olahraga dan meningkatkan kinerja atletik. Penelitian menemukan bahwa fosfatildiserin dapat membantu mengurangi nyeri otot dan melindungi dari peningkatan kadar kortisol (hormon stres) yang sering terjadi akibat latihan berlebihan.
Fosfatildiserin diketahui dapat memperlambat kehilangan memori yang berkaitan dengan usia. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition, sebanyak 78 orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan diberikan pengobatan selama enam bulan dengan suplemen fosfatidilserin atau plasebo.
Dalam tes yang dilakukan pada akhir periode enam bulan, peserta yang mengonsumsi fosfatidilserin diketahui mengalami peningkatan memori yang signifikan.
Fosfatildiserin diketahui berperan dalam membantu mengatur suasana hati. Dalam sebuah studi, orang berusia di atas 65 tahun dengan depresi berat diminta mengonsumsi suplemen yang mengandung fosfatidilserin dan asam lemak omega-3 DHA dan EPA tiga kali sehari selama 12 minggu. Di akhir studi, skor pada skala depresi diperoleh membaik.
Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak penelitian dari studi klinis berskala besar yang dirancang dengan baik sebelum fosfatidilserin (atau DHA) dapat direkomendasikan untuk depresi.
Menggunakan fosfatildiserin dalam kombinasi dengan asam lemak omega-3 dapat membantu pengobatan gejala ADHD pada anak-anak. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan di European Psychiatry, meneliti 200 anak dengan ADHD selama 15 minggu. Anak-anak tersebut mendapatkan pengobatan dengan plasebo atau suplemen mengandung fosfatidilserin dan asam lemak omega-3.
Hasil studi mengungkapkan bahwa peserta yang diberikan kombinasi fosfatidilserin dan asam lemak omega-3 mengalami penurunan perilaku hiperaktif/impulsif yang jauh lebih besar dan peningkatan suasana hati yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.
Dalam hal ini, masih diperlukan studi yang lebih banyak dan lebih besar untuk menilai keamanan dan efikasi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi fosfatidilserin mengurangi kadar kortisol tubuh, hormon steroid yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres. Kortisol juga memainkan peran utama dalam mengatur banyak fungsi tubuh.
Kortisol yang tinggi berhubungan dengan masalah kesehatan seperti peningkatan glukosa darah dan tekanan darah, sehingga menjaga kadar kortisol tetap terkendali dan bermanfaat bagi tubuh.
Fosfatildiserin umumnya digunakan oleh orang dewasa dalam dosis 200-400 mg dikonsumsi setiap hari, selama 1-3 bulan.
Jika ingin mengonsumsi suplemen yang mengandung fosfatidilserin, konsultasikan dengan dokter dan/atau dietisien ahli untuk tahu dosis apa yang paling tepat untuk serta apakah suplemen ini cocok untukmu.
Fosfatildiserin dapat meningkatkan zat kimia dalam tubuh yang disebut asetilkolin. Asetilkolin memainkan peran besar dalam banyak fungsi tubuh yang penting.
Beberapa obat antikolinergik, memblokir efek asetilkolin dalam tubuh. Penggunaan fosfatildiserin bersama asetilkolin dapat mengurangi efek obat antikolinergik.
Fosfatildiserin aman bila digunakan hingga 3 bulan. Fosfatildiserin dapat menyebabkan efek samping seperti insomnia dan sakit perut, terutama pada penggunaan dosis lebih dari 300 mg.
Selalu diskusikan suplemen yang kamu gunakan ke dokter dan/atau dietisien sebelum mulai mengonsumsi fosfatidilserin. Juga pilih fosfatidilserin yang berasal dari produk nabati untuk menghindari kemungkinan penularan berbagai penyakit jika berasal dari otak sapi.
Kamu juga dapat mengoptimalkan asupan fosfatidilserin melalui makanan yang tersedia dalam sejumlah makanan, termasuk kedelai (yang merupakan sumber utama), kacang putih, kuning telur, hati ayam, dan hati sapi. Beberapa makanan lain, seperti telur dan produk susu, mengandung fosfatidilserin dalam jumlah yang kecil.
Optimalkan untuk selalu makan bergizi seimbang agar kita dapat memenuhi kebutuhan gizi harian termasuk fosfatildiserin. Jika kamu merasa ingin konsumsi suplemen, selalu konsultasikan ke dokter dan/atau dietisienmu. Kamu bisa konsultasi terkait gizi dengan ahlinya bersama melalui link ini!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…