Nyeri payudara adalah salah satu keluhan umum pada wanita. Biasanya nyeri ini muncul saat fase-fase tertentu seperti saat menstruasi.
Nyeri payudara yang cepat hilang umumnya tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. Namun, pada sebagian wanita, nyeri ini dapat memberat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri payudara dapat dideskripsikan sebagai nyeri tekan, nyeri yang berdenyut, atau nyeri yang tajam dan seperti rasa tertusuk pada payudara. Sebagian pasien menggambarkan nyeri ini sebagai rasa terbakar atau rasa sesak pada jaringan payudara.
Nyeri payudara dapat konstan atau berkelanjutan. Nyeri payudara dapat ringan dan mudah hilang, tetapi pada beberapa orang juga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, nyeri payudara juga dapat muncul bersamaan dengan menstruasi atau sama sekali tidak terkait dengan menstruasi.
Secara umum nyeri pada payudara mengindikasikan adanya kondisi yang tidak berbahaya, jarang sekali nyeri payudara menjadi tanda kanker payudara. Namun, nyeri payudara yang tidak segera hilang setelah satu atau dua siklus menstruasi, atau nyeri payudara yang menetap setelah menopause, biasanya merupakan tanda penyakit yang serius.
Nyeri yang ringan dan cepat hilang pada payudara bisa disebabkan oleh perubahan pada hormon. Perubahan pada hormon dapat merangsang aktivitas kelenjar susu pada payudara. Perubahan ini dapat menyebabkan terjadinya kista payudara, yang sering menimbulkan nyeri pada payudara.
Nyeri payudara yang tidak terkait dengan siklus menstruasi dapat ditimbulkan oleh trauma dan riwayat pembedahan pada payudara.
Berikut ini adalah gejala pada nyeri payudara:
Wanita dengan payudara besar merasakan nyeri payudara yang lebih sering dibandingkan dengan wanita dengan payudara yang lebih kecil. Payudara besar juga menyebabkan nyeri pada leher, pundak, dan punggung karena beban besar yang dimiliki payudara.
Operasi payudara di masa lalu meningkatkan risiko nyeri payudara karena bekas luka yang belum sembuh.
Obat-obatan tertentu seperti progesteron dan estrogen dapat meningkatkan risiko nyeri payudara. Beberapa obat yang diberikan untuk pasien depresi juga dapat meningkatkan risiko nyeri payudara.
Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri pada payudara.
Jika nyeri payudara yang dirasakan cepat hilang dan tidak mengganggu aktivitas, konsultasi ke dokter tidaklah diperlukan.
Namun, jika nyeri pada payudara terjadi terus menerus, lebih dari tiga minggu, disertai dengan bengkak pada payudara, dan penurunan berat badan maka sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter.
Pengobatan nyeri payudara dilakukan sesuai dengan penyebab dari nyeri tersebut.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah nyeri payudara:
Nyeri payudara adalah fenomena yang umumnya normal. Namun jika nyeri payudara disertai tanda-tanda berbahaya seperti nyeri payudara yang berkepanjangan, nyeri payudara dengan kelainan bentuk payudara, serta penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab nyeri payudara.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…