Vitamin C adalah salah satu zat gizi penting dalam tubuh. Vitamin C larut dalam air dan memiliki peran dalam berbagai fungsi tubuh termasuk sistem imun dan pencernaan. Akhir-akhir ini marak beredar suntik vitamin C yang dinyatakan memiliki banyak fungsi dan manfaat.
Vitamin C memiliki peran untuk menyembuhkan luka dengan cepat, mencegah kerusakan pada sel, membentuk kolagen, dan memproduksi neurotransmitter.
Vitamin C dapat ditemukan dengan jumlah berlimpah pada berbagai jenis makanan seperti pada jeruk, pada brokoli, dan pada paprika merah dan hijau.
Jadi, perlukah kamu melakukan suntik vitamin C? Mari kita bahas!
Vitamin C banyak ditemukan pada makanan. Selain makanan, vitamin C juga tersedia secara luas dalam bentuk suplemen tablet yang dapat dikonsumsi dengan cara ditelan atau dikunyah.
Suntik vitamin C adalah pemberian vitamin C melalui suntikan.
Suntikan ini dapat dilakukan dengan tiga cara.
Cara pertama adalah intravena, yaitu disuntikkan langsung pada pembuluh darah vena.
Yang kedua adalah intramuskular, yaitu disuntikkan langsung ke otot.
Cara ketiga adalah subkutan atau yang disuntikkan di bawah kulit.
Manfaat dari suntik vitamin C secara umum sama dengan konsumsi vitamin C yang dilakukan secara per oral.
Vitamin C dapat dikonsumsi untuk menguatkan sistem imun atau untuk mengobati penyakit yang terkait dengan defisiensi vitamin C.
Orang yang membutuhkan suntik vitamin c adalah pasien dengan defisiensi (kekurangan) vitamin C. Salah satu defisiensi vitamin C adalah penyakit yang dinamakan scurvy. Scurvy memiliki gejala-gejala berikut ini:
Penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya kurang dari 10 miligram per hari.
Penyakit ini juga banyak ditemukan pada seseorang yang merokok, suka memilih-milih makanan, dan memiliki gangguan penyerapan makanan.
Suntik vitamin C dapat diberikan dengan dosis 200 mg satu kali sehari atau satu kali seminggu. Namun, konsultasikan dengan dokter kamu mengenai dosis yang tepat.
Secara umum suntik vitamin C tidak memberikan efek samping yang berbahaya. Efek samping paling umum dari suntik vitamin C adalah nyeri pada lokasi injeksi dan adanya mual atau muntah yang dirasakan pasien beberapa saat setelah injeksi.
Suntik vitamin C tidak boleh dilakukan tanpa konsultasi dengan dokter. Kenapa?
Karena suntik vitamin C adalah sebuah prosedur medis dan harus diawasi oleh dokter dan tenaga medis profesional yang lain.
Vitamin C bisa didapatkan dengan mudah lewat makanan.
Biasanya suntik vitamin C hanya diberikan pada orang-orang yang memang membutuhkan vitamin C dosis tinggi dalam waktu cepat atau pada pasien yang tidak bisa menyerap vitamin C lewat makanan. Indikasi suntik vitamin C harus diberikan oleh dokter.
Suntik vitamin C tanpa pengawasan dokter dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit lain.
Pertama, suntik vitamin C dengan dosis yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menyerap zat besi terlalu banyak. Hal ini bisa menyebabkan tubuh menjadi keracunan zat besi.
Kedua, vitamin C dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal. Jika seseorang menderita penyakit ginjal, maka suntik vitamin C dengan dosis berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.
Selain itu, injeksi vitamin C juga dilakukan dengan memasukkan jarum ke bagian tubuh tertentu, hal ini tentu saja membawa risiko infeksi.
Suntik vitamin C adalah prosedur medis. Pemberian suntikan ini harus diberikan oleh dokter dan diawasi oleh tenaga medis.
Sebaiknya kamu tidak ikut-ikutan tren medis tanpa ada indikasinya yang jelas. Jika berminat untuk mendapatkan suntik vitamin C sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter setempat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.