Kesehatan Perempuan

Amenore – Tidak Menstruasi, Apakah Berbahaya?

Amenore

Ciri khas pubertas pada perempuan adalah terjadinya menstruasi. Mayoritas perempuan mengalami menstruasi tiap 21 hingga 35 hari sekali. Dihitung mulai hari pertama keluarnya darah, hingga hari pertama menstruasi selanjutnya. Tapi, pada beberapa kondisi, menstruasi mungkin tidak terjadi. Inilah yang sering kita kenal dengan istilah amenore. Apa penyebabnya? Berbahayakah? Berikut penjelasannya

Apa Itu Amenore?

Amenore adalah keadaan dimana seorang wanita tidak mengalami periode menstruasi. Beberapa penyebab amenore merupakan hal normal seperti kehamilan, menyusui, dan menopause. Namun, amenore dapat pula disebabkan oleh kondisi medis atau konsumsi obat tertentu.

Tipe Amenore

Amenore terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Amenore Primer

Amenore primer adalah ketika seorang anak perempuan tidak mendapat menstruasi pertamanya hingga usia 15 tahun.

2. Amenore Sekunder

Amenore sekunder adalah keadaan dimana seorang perempuan yang sudah pernah menstruasi sebelumnya, tidak lagi mendapat menstruasi hingga 3 bulan berturut-turut atau lebih.

Apa Penyebab Amenore?

1. Penyebab Amenore Primer

Amenore primer dapat terjadi karena beberapa alasan medis berikut, diantaranya:

  • Genetik, seperti sindrom turner dan insensivitas hormon androgen
  • Adanya masalah di otak, terutama yang berkaitan dengan regulasi hipotalamus dan kelenjar pituitari
  • Adanya masalah pada pertumbuhan organ reproduksi seperti uterus/rahim, vagina, atau himen (selaput dara)
  • Keterlambatan masa pubertas

2. Penyebab Amenore Sekunder

Sedangkan amenore sekunder dapat terjadi karena:

  • Berat badan rendah (hingga 10% di bawah berat badan normal)
  • Kehilangan berat badan secara cepat dan drastis
  • Gangguan makan seperti anoreksia nervosa
  • Terdapat masalah di otak (pada kelenjar hipotalamus atau pituitari)
  • Polycystic ovary syndrome (PCOS)
  • Insufisiensi ovarium primer (disebut juga kegagalan ovarium prematur)
  • Stres
  • Penyakit kronis lainnya, contohnya gagal ginjal atau penyakit radang usus

Selain itu, beberapa obat seperti kontrasepsi hormonal dapat menghentikan periode menstruasi. Merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya amenore.

Diagnosis Amenore

Dokter biasanya akan mengevaluasi riwayat kesehatan kita dan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk pemeriksaan payudara (breast exam) dan panggul (pelvic exam).

Beberapa pertanyaan berikut mungkin akan diajukan oleh dokter:

  • Berapa lama sejak menstruasi terakhirmu?
  • Bagaimana siklus menstruasimu sebelumnya?
  • Apa kamu memiliki riwayat penyakit?
  • Apa ada anggota keluarga yang memiliki riwayat amenore?
  • Apa ada obat-obatan yang sedang kamu konsumsi?
  • Bagaimana pola makanmu?
  • Apa kamu sering berolahraga?
  • Apa kamu memiliki kondisi medis tertentu, seperti ginjal tunggal atau kelainan jantung?

Serangkaian tes juga mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Tes darah untuk mengecek kadar hormon, tes kehamilan dan pemeriksaan USG mungkin dilakukan oleh dokter. Tergantung dari usia dan aktivitas seksual kita.

Apa Bahayanya Kalau Amenore Terus Berlanjut?

Amenore sangat berkaitan dengan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Rendahnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan:

Bagaimana Cara Mengobati Amenore?

Pada remaja yang mengalami masa pubertas normal, tetapi telat mendapat menstruasi, tidak ada treatment khusus yang diperlukan. Namun, jika amenore disebabkan karena ovarium tidak memproduksi estrogen yang cukup, terapi hormonal dapat dipertimbangkan.

Beberapa anak perempuan dilahirkan dengan perbedaan fisik yang dapat menghambat keluarnya darah melalui vagina, seperti selaput dara yang tidak berlubang, sekat vagina, atau tidak adanya rahim. Operasi mungkin diperlukan dalam kasus ini.

Sedangkan pada amenore sekunder, terapi berikut dapat menjadi pilihan:

  • Terapi hormonal
  • Obat-obatan seperti metformin (pada kasus PCOS)
  • Pengaturan diet
  • Olahraga teratur
  • Mengurangi stres
  • Konseling (pada kasus eating disorder)
  • Konsumsi cukup kalsium dan vitamin D

Kapan Kamu harus ke Dokter?

Kamu dapat segera menemui dokter jika:

  • Kamu melewatkan 3 periode atau lebih berturut-turut
  • Kamu mengalami kurang dari 9 periode dalam setahun
  • Kamu merasakan ada perubahan dalam siklus mestruasimu

Kamu juga dapat meminta nasihat dokter jika:

  • Kamu remaja perempuan usia 13 tahun tetapi belum mengalami tanda-tanda pubertas sama sekali (seperti pertumbuhan payudara).
  • Kamu remaja perempuan usia 16 tahun yang belum pernah menstruasi.

Jadi, apakah kamu mengalami salah satu kondisi di atas? Segera temui dokter yah!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

6 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

8 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

15 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago