Ciri khas pubertas pada perempuan adalah terjadinya menstruasi. Mayoritas perempuan mengalami menstruasi tiap 21 hingga 35 hari sekali. Dihitung mulai hari pertama keluarnya darah, hingga hari pertama menstruasi selanjutnya. Tapi, pada beberapa kondisi, menstruasi mungkin tidak terjadi. Inilah yang sering kita kenal dengan istilah amenore. Apa penyebabnya? Berbahayakah? Berikut penjelasannya
Amenore adalah keadaan dimana seorang wanita tidak mengalami periode menstruasi. Beberapa penyebab amenore merupakan hal normal seperti kehamilan, menyusui, dan menopause. Namun, amenore dapat pula disebabkan oleh kondisi medis atau konsumsi obat tertentu.
Amenore terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
Amenore primer adalah ketika seorang anak perempuan tidak mendapat menstruasi pertamanya hingga usia 15 tahun.
Amenore sekunder adalah keadaan dimana seorang perempuan yang sudah pernah menstruasi sebelumnya, tidak lagi mendapat menstruasi hingga 3 bulan berturut-turut atau lebih.
Amenore primer dapat terjadi karena beberapa alasan medis berikut, diantaranya:
Sedangkan amenore sekunder dapat terjadi karena:
Selain itu, beberapa obat seperti kontrasepsi hormonal dapat menghentikan periode menstruasi. Merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya amenore.
Dokter biasanya akan mengevaluasi riwayat kesehatan kita dan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk pemeriksaan payudara (breast exam) dan panggul (pelvic exam).
Beberapa pertanyaan berikut mungkin akan diajukan oleh dokter:
Serangkaian tes juga mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Tes darah untuk mengecek kadar hormon, tes kehamilan dan pemeriksaan USG mungkin dilakukan oleh dokter. Tergantung dari usia dan aktivitas seksual kita.
Amenore sangat berkaitan dengan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Rendahnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan:
Pada remaja yang mengalami masa pubertas normal, tetapi telat mendapat menstruasi, tidak ada treatment khusus yang diperlukan. Namun, jika amenore disebabkan karena ovarium tidak memproduksi estrogen yang cukup, terapi hormonal dapat dipertimbangkan.
Beberapa anak perempuan dilahirkan dengan perbedaan fisik yang dapat menghambat keluarnya darah melalui vagina, seperti selaput dara yang tidak berlubang, sekat vagina, atau tidak adanya rahim. Operasi mungkin diperlukan dalam kasus ini.
Sedangkan pada amenore sekunder, terapi berikut dapat menjadi pilihan:
Kamu dapat segera menemui dokter jika:
Kamu juga dapat meminta nasihat dokter jika:
Jadi, apakah kamu mengalami salah satu kondisi di atas? Segera temui dokter yah!
Di klinik Sirka terdapat lab test panel untuk evaluasi status gizi perempuan, pemeriksaan kadar hormon perempuan, dan mendeteksi tanda-tanda PCOS yang bermanfaat untuk perempuan yang merencanakan kehamilan, menstruasi tidak teratur, memiliki ketidaksetimbangan hormon, dan mau mengevaluasi kesehatan metaboliknya. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…
View Comments
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.info/ph/join?ref=B4EPR6J0
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.