Baru-baru ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengesahkan peraturan yang mendukung pemberian vaksin HPV sebagai salah satu dari imunisasi dasar lengkap. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan usaha pencegahan penyakit di Indonesia dan mulai digalakkan sejak tahun 2022. Jadi apa sih vaksin HPV itu dan penyakit apa yang dicegah dengan pemberian vaksin ini? Mari kita simak!
HPV adalah sebutan untuk sebuah virus yang memiliki kepanjangan human papillomavirus. Penyakit ini menyebar lewat hubungan seksual. Keberadaan virus HPV ini sering sekali dikaitkan dengan faktor risiko kanker serviks.
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks. Serviks adalah bagian paling bawah dari rahim wanita. Wanita yang tertular virus HPV memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita kanker serviks. Oleh karena itu, vaksin HPV dapat mencegah terjadinya kanker serviks.
Berbagai jenis dari virus HPV dapat menular melalui kontak seksual. Pemberian vaksin HPV dapat mencegah wanita atau pria untuk menularkan dan menderita infeksi HPV. Infeksi HPV dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks pada wanita.
Kanker serviks adalah kanker yang tidak memiliki gejala pada saat fase awal sakit. Hal ini menyebabkan banyak wanita baru menyadari gejala kanker serviks saat penyakit ini sudah parah. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV yang merupakan faktor risiko kanker serviks. Dengan pemberian vaksin HPV, maka angka kejadian kanker serviks dapat diturunkan.
Menurut Center For Disease Control and Prevention vaksinasi HPV dapat diberikan pada anak perempuan atau anak-laki-laki pada usia 11 dan 12 tahun. Paling dini pemberian vaksin ini dapat dilakukan pada usia 9 tahun. Hal ini dilakukan karena respon terhadap vaksin HPV lebih baik pada usia anak dibandingkan dewasa.
Pada anak-anak hingga usia 14 tahun, dosis yang diberikan adalah dua dosis suntikan. Sedangkan,pada remaja usia 15-26 tahun dosis yang diberikan adalah tiga kali dosis.
Sebelum vaksinasi HPV perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang bisa divaksinasi HPV. Pasien yang sakit berat atau wanita hamil tidak dapat divaksin HPV. Pasien dengan riwayat alergi vaksin HPV juga tidak dapat divaksinasi HPV.
Selain itu, jika kamu telah aktif secara seksual sebelum melakukan vaksinasi HPV, jangan langsung lakukan vaksinasi HPV. Konsultasikan masalah vaksinasi HPV dengan doktermu.
Setelah membuat janji temu konsultasi dengan dokter, kamu akan berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi HPV untuk memastikan bahwa vaksin ini aman untukmu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanya jawab untuk memastikan kamu dalam keadaan sehat dan siap menerima vaksin HPV.
Jika dokter menyatakan kamu dalam kondisi sehat maka dokter akan memberikan suntikan vaksin HPV yang dilakukan pada lengan atas. Setelah prosedur kamu dapat langsung pulang dan beraktivitas seperti semula.
Vaksin HPV sebagaimana vaksin lainnya merupakan vaksin yang aman. Walaupun begitu, vaksin ini tentu saja tetap memiliki efek samping. Namun, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa vaksin HPV dapat menganggu kesuburan pada wanita.
Sebagaimana vaksin lainnya, vaksin HPV tentu memiliki efek samping. Namun, efek samping vaksin HPV biasanya ringan. Efek samping HPV yang umum adalah kemerahan dan bengkak di tempat injeksi.
Beberapa pasien juga dapat mengeluh pusing setelah dilakukannya injeksi. Hal ini dapat dicegah dengan tetap duduk selama 15 menit setelah melakukan injeksi.
Kanker serviks dapat menyebabkan kematian. Namun, kanker ini dapat dicegah dengan vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV sebaiknya diberikan pada saat usia 11-12 tahun. Konsultasikan dengan dokter kamu jika ingin melakukan vaksinasi HPV.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://accounts.binance.com/si-LK/register?ref=V2H9AFPY
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?