Gangguan perilaku makan seperti anoreksia nervosa adalah kondisi yang masih awam di telinga masyarakat. Selain itu, gangguan perilaku makan juga banyak diremehkan dan dianggap sebagai sesuatu yang bisa sembuh sendiri. Namun, gangguan perilaku makan merupakan sebuah kelompok kondisi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Gangguan perilaku makan juga dapat menimbulkan komplikasi fisik dan emosional. Salah satu gangguan perilaku makan yang paling sering terjadi adalah anoreksia nervosa. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari gangguan kesuburan hingga gagal jantung. Jadi apa sih anoreksia nervosa itu? Dan bagaimana pengobatannya? Mari kita bahas!
Anoreksia nervosa adalah gangguan perilaku makan dan juga gangguan jiwa yang serius.
Orang dengan kondisi ini akan berusaha untuk menurunkan berat badannya menjadi serendah mungkin dengan tidak makan dengan cukup atau dengan berolahraga terlalu keras. Karena kondisi ini mereka akan menjadi sakit karena sering kelaparan dan kekurangan zat gizi.
Alasan mereka melakukan ini adalah karena pasien anoreksia nervosa memiliki gangguan pada citra tubuh ketika mereka memiliki berat badan berlebih.
Penyebab anoreksia nervosa hingga hari ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang telah ditemukan. Faktor risiko tersebut adalah:
Anoreksia nervosa memiliki gejala fisik, di antaranya adalah :
Selain gejala fisik, gejala perilaku pada anoreksia nervosa juga dapat cukup menonjol, seperti:
Jika kamu atau orang terdekat menderita kondisi ini segera konsultasikan masalah ini pada dokter terdekat. Penanganan dan diagnosis pada anoreksia nervosa tidak boleh terlambat dan sebaiknya dilakukan secepat mungkin.
Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis anoreksia nervosa. Jika diperlukan konsultasi ke spesialis jiwa dapat menjadi alternatif.
Anoreksia nervosa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang berbahaya karena pasien anoreksia nervosa mengalami malnutrisi yang berat. Malnutrisi adalah sebuah kondisi saat tubuh tidak mendapatkan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan untuk berfungsi. Beberapa komplikasi dari anoreksia nervosa adalah sebagai berikut:
Anoreksia dapat diobati. Beberapa terapi pada anoreksia nervosa adalah
CBT merupakan sebuah terapi yang dilakukan setiap minggu. CBT dilakukan dengan berbicara dengan terapis untuk membantu pasien memahami apa yang mereka rasakan, memahami kebutuhan zat gizi, bahaya malnutrisi, dan memilih makanan yang sehat.
Pada jenis terapi ini, pasien akan diberikan saran dan informasi mengenai diet yang sehat. Pasien anoreksia umumnya tidak mendapatkan cukup zat gizi sehingga tubuh akan mengalami malnutrisi.
Anjuran diet penting untuk mengembalikan kebutuhan zat yang kurang. Terkadang suplemen vitamin atau mineral juga dapat diberikan pada jenis terapi ini.
Gangguan perilaku makan memang belum mendapat perhatian dari khalayak ramai. Namun, gangguan perilaku makan seperti anoreksia nervosa dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi yang berbahaya.
Jika kamu menemukan dirimu atau orang terdekat menunjukkan gejala anoreksia nervosa, segera konsultasikan masalah ini dengan dokter terdekat. Anoreksia nervosa dapat diobati dengan terapi dan diagnosis yang tepat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://accounts.binance.com/kz/register-person?ref=UM6SMJM3
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.