Siklus menstruasi adalah bagian penting dari kehidupan perempuan. Namun, terkadang siklus menstruasi ini terjadi lebih panjang atau lebih pendek. Terkadang darah menstruasi yang keluar dapat sangat banyak atau sangat sedikit. Lalu, kapan menstruasi dikatakan normal atau dikatakan tidak normal? Mari kita simak melalui artikel ini!
Menstruasi adalah meluruhnya dinding rahim. Menstruasi terjadi dalam siklus, oleh karena itu disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi mengeluarkan darah dari dinding rahim untuk kemudian dibuang lewat vagina.
Menstruasi didorong oleh adanya hormon. Hormon mengatur menstruasi. Hormon yang mengatur menstruasi berasal dari kelenjar pituitari dan berasal dari ovarium (indung telur).
Siklus menstruasi merupakan sebuah proses saat tubuh wanita menyiapkan tubuhnya untuk sebuah kehamilan. Ketika tidak ada sel sperma yang membuahi sel telur maka dinding rahim akan meluruh dan terjadilah menstruasi.
Siklus menstruasi umumnya terjadi dalam 28 hari. Namun, siklus menstruasi yang normal dapat berkisar dari 21 hari dan 35 hari.
Fase ini terjadi selama satu sampai lima hari. Pada fase ini dinding rahim meluruh dan darah akan keluar lewat vagina jika tidak ada pembuahan. Darah akan keluar dari vagina selama 5 hari. Namun pada beberapa orang, pendarahan dapat terjadi selama 3-7 hari dan ini merupakan hal yang normal.
Fase ini terjadi dalam waktu 6 sampai 14 hari. Pada fase ini terjadi penebalan uterus karena pengaruh hormon. Pada hari ke 10-14, telur akan berkembang menjadi telur matang yang siap dibuahi.
Ovulasi terjadi pada hari ke-14 jika siklus menstruasi terjadi selama 28 hari. Pada fase ini telur akan dikeluarkan dari ovarium.
Fase ini berlangsung dari hari ke-15 hingga hari ke-28. Telur yang keluar dari ovarium akan berjalan dari saluran telur menuju uterus. Jika telur dibuahi maka akan terjadi perlekatan telur yang telah dibuahi tadi ke dinding rahim dan terjadilah kehamilan.
Menstruasi dapat dikatakan tidak normal ketika:
Jika menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Pada fase pubertas menstruasi seorang perempuan umumnya terjadi secara tidak teratur. Semakin dewasa seorang perempuan, biasanya menstruasinya akan menjadi semakin teratur.
Fase awal menopause dapat sebabkan menstruasi jadi tidak teratur. Biasanya kondisi ini terjadi pada usia 45-55 tahun.
Hamil menyebabkan menstruasi tidak terjadi. Gunakan tes kehamilan yang dijual bebas untuk memastikan terjadinya kehamilan.
Beberapa jenis kontrasepsi hormonal seperti pil memiliki efek samping yang membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
Stres atau olahraga yang berlebihan memengaruhi kesehatan. Kedua kondisi ini bisa sebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.
Penyakit seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) akan menimbulkan menstruasi yang tidak teratur. Kunjungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Masa subur bisa diketahui lewat siklus menstruasi. Mengetahui masa subur itu penting jika kamu sedang berusaha untuk mendapatkan keturunan karena peluang terbesar terjadinya pembuahan adalah di masa tersebut.
Masa subur bisa diketahui dengan mengetahui siklus menstruasi. Begitu juga dengan masa tidak subur. Waktu lain di luar masa subur memiliki peluang yang lebih kecil. Jadi, cocok untuk metode KB kalender.
Meski demikian, meski tidak di masa subur, tetap ada peluang hamil jika kamu berhubungan intim dan ingat bahwa sperma bisa bertahan 5-7 hari. Tetap gunakan kontrasepsi jika kamu sedang menunda/mencegah kehamilan.
Siklus menstruasi bisa menjadi indikator kesehatan. Jika siklusnya tidak normal, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Menstruasi adalah bagian penting dari kehidupan seorang perempuan. Menstruasi yang tidak teratur bisa jadi muncul dari penyakit medis seperti sindrom ovarium polikistik.
Jika menemukan kondisi menstruasi yang tidak teratur, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/id/register-person?ref=OMM3XK51
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.com/id/register?ref=DB40ITMB
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.