“Jangan-jangan dia autis.” “Kamu autis ya?” Tidak heran ucapan seperti itu sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Autisme sering digunakan sebagai ejekan atau sebagai bahan untuk bercanda. Padahal, autisme merupakan sebuah kondisi yang serius dan harus ditangani oleh berbagai tenaga kesehatan profesional. Daripada sibuk melakukan hinaan dan candaan pada seseorang yang mungkin memang menderita autisme, yuk kenali ciri-ciri autisme yang sesungguhnya!
Autisme merupakan sebuah spektrum. Oleh karena itu istilah resmi pada kondisi ini adalah autism spectrum disorder. Spektrum berarti autisme adalah sebuah gangguan dengan gejala yang cukup luas dan bervariasi.
Autisme merupakan sebuah gangguan neurologis dan perkembangan yang dicirikan dengan gangguan pada kemampuan komunikasi, belajar, dan perilaku.
Penyakit ini biasanya baru menunjukkan gejala pada dua tahun pertama kehidupan. Secara umum semua anak dari berbagai gender, ras, etnis, dan latar belakang sosial maupun ekonomi dapat menderita autisme.
Hingga saat ini belum diketahui secara jelas penyebab utama dari autisme. Para peneliti mencurigai bahwa autisme disebabkan oleh faktor genetik yang melibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor risiko autisme adalah :
Secara umum anak/orang dengan autisme memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Selain itu, pasien dengan autisme juga menunjukkan gerakan yang repetitif (berulang-ulang). Tidak semua pasien memiliki semua gejala, terkadang hanya beberapa saja yang muncul. Berikut ini adalah ciri-ciri autisme dengan berbagai gejalanya:
Jika kamu mencurigai orang terdekat menderita atau ada ciri-ciri autisme, maka sebaiknya bawa orang tersebut ke dokter. Jika pasien adalah seorang anak, maka pasien dapat dibawa ke dokter spesialis anak. Jika pasien adalah orang dewasa, dapat dibawa ke psikiater.
Dokter akan melakukan pemeriksaan berupa tanya jawab untuk mendiagnosis autisme.
Pada autisme, pengobatan difokuskan pada gejala yang muncul. Pasien autisme memiliki berbagai gejala, yang membutuhkan penanganan secara holistik. Pengobatan autisme harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis tegak.
Obat-obatan dapat diberikan oleh dokter untuk mengontrol gejala-gejala autisme. Dengan bantuan obat-obatan, gejala hiperaktivitas, agresi, masalah atensi, kecemasan, dan depresi dapat dikontrol. Hanya konsumsi obat dari dokter, dan minumlah obat secara teratur.
Selain obat, dokter juga dapat memberikan pengobatan berupa terapi perilaku. Terapi perilaku ini dilakukan oleh terapis yang terlatih dan tersertifikasi. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki aspek perilaku, psikologis, serta kemampuan komunikasi pasien.
Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan dan perilaku. Autisme tidak dapat disembuhkan, tapi dengan pengobatan yang baik gejala pasien dapat dikontrol.
Autisme bukanlah bahan bercandaan, namun sebuah penyakit yang penanganannya membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk kamu sebagai masyarakat umum.
Jika kamu menemukan orang dengan ciri-ciri autisme, jangan lupa untuk menyarankannya ke dokter.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me? https://www.binance.info/cs/join?ref=DB40ITMB