Jika kamu sedang mencari referensi seputar kontrasepsi, kamu mungkin akan menemukan bahwa salah satu efek samping dari beberapa alat KB adalah penambahan berat badan. Tapi apakah ada KB yang tidak bikin gemuk?
Faktanya, pernyataan KB menyebabkan gemuk belum sepenuhnya dibuktikan benar secara ilmiah. Lalu apa KB yang paling cocok untukmu? Dan apakah ada KB yang tidak bikin gemuk?
Sebelum jauh membahas KB yang tidak bikin gemuk, ketahui dulu apa itu KB. Keluarga berencana (KB) merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Salah satu metode yang digunakan dalam program ini adalah penggunaan alat kontrasepsi. Kontrasepsi merupakan usaha untuk menghindari terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur matang dengan sel sperma, sehingga bisa disebut sebagai usaha untuk mencegah kehamilan.
Program ini dilakukan untuk mencegah kehamilan, sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas karena kesiapan orang tua baik secara mental maupun finansial. Selain itu, yang paling penting adalah kesehatan rahim ibu.
Seringkali yang dianggap sebagai KB yang tidak bikin gemuk adalah jenis non-hormonal. Apa saja jenis-jenis KB?
Metode ini menggunakan hormon sintetis untuk mencegah atau menunda ovulasi (pembuahan). Termasuk pil, patch, suntikan, dan vaginal ring. Jangan lupa, pada KB jenis ini kamu biasanya harus disiplin dan penggunaannya rutin.
Implan dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau dikenal juga sebagai intrauterine devices (IUD) termasuk dalam kategori ini. Metode ini sepenuhnya dilakukan oleh profesional kesehatan dan bisa dapat bertahan hingga lebih dari 5 tahun (pada IUD).
Dalam aplikasinya, beberapa jenis dari kategori ini ada juga yang bersifat hormonal, sementara yang lain seperti copper IUD (tembaga) tidak mengandung hormon.
Metode ini jauh lebih sederhana. Alat KB bertindak sebagai penghalang fisik untuk menghindari sperma masuk ke dalam rahim. Akan tetapi, efektivitasnya masih kurang besar. Biasanya berupa kondom eksternal dan internal, spermisida, diafragma, dan cervical caps.
Kontrasepsi darurat hanya untuk digunakan ketika kamu melakukan hubungan seks tanpa kondom dan ingin mencegah terjadinya kehamilan. KB jenis ini biasanya hadir dalam bentuk pil
Melihat jenis KB di atas, apakah ada KB yang tidak bikin gemuk?
Penambahan berat badan sering dianggap sebagai efek samping dari kontrasepsi hormonal kombinasi. Pada beberapa orang, kekhawatiran tentang penambahan berat badan dapat membatasi penggunaan metode kontrasepsi yang sangat efektif ini.
Hal ini membuat para orang yang ingin menggunakan KB menjadi maju-mundur untuk memutuskan KB dan memilih jenis KB yang tepat.
Faktanya: hubungan sebab akibat antara kontrasepsi kombinasi dan penambahan berat badan belum terbukti secara ilmiah.
Dari penelitian yang telah dilakukan pada pil KB, beberapa orang menganggap setelah KB, berat badan bertambah atau berkurang. Hal ini dianggap karena efek samping sementara yang biasanya hilang setelah beberapa bulan penggunaan.
Akan tetapi, hingga saat ini, masih belum bisa dinyatakan bahwa ada KB yang tidak bikin gemuk atau tidak. Penambahan berat badan bisa jadi merupakan efek samping, akan tetapi diperlukan lebih banyak penelitian dalam skala besar lagi.
Meskipun pada penelitian skala kecil telah ditemukan bukti penambahan berat badan dengan suntikan KB pada beberapa orang. Sekali lagi, diperlukan lebih banyak penelitian.
Ada beberapa teori mengapa KB hormonal dianggap ada yang bikin gemuk.
Satu teori menyatakan bahwa kadar estrogen yang lebih tinggi dalam beberapa metode KB hormonal dapat membuat orang merasa lebih lapar. Sehingga orang yang menggunakanya akan cenderung bisa lebih gemuk akibat kebiasaan ini.
Namun, ada teori kedua yang menyatakan bahwa kadar estrogen dapat menyebabkan retensi air. Sehingga walaupun pada timbangan, muncul angka lebih besar, belum tentu kamu mengalami peningkatan berat badan akibat komposisi lemak yang bertambah.
Tapi sekali lagi, peningkatan lemak tubuh atau jaringan otot akibat KB bisa saja terjadi, sayangnya, masih sedikit penelitian untuk membuktikan atau menyangkal teori ini.
KB tidak bikin gemuk atau pun gemuk itu belum terbukti secara ilmiah, tapi ini harusnya ini tidak menjadi alasan seseorang untuk tidak menggunakan KB jika tujuan nya untuk menjarangkan kehamilan.
Pilihan KB sangat banyak, jika memang khawatir dengan KB hormonal yang dianggap bisa mempengaruhi berat badan, kamu bisa memilih jenis KB lain.
Jangan lupa, bahwa berat badan yang ideal dihasilkan dari pola hidup dan diet yang sehat. Sehingga kamu bisa tetap memilih KB tanpa harus takut berat badanmu naik.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks. nimabi
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://accounts.binance.com/uk-UA/register-person?ref=IQY5TET4
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?