Kanker serviks masih jadi momok bagi wanita di seluruh dunia. Kanker serviks adalah kanker paling banyak ke-4 di antara wanita di seluruh dunia. Walaupun begitu, kanker ini dapat diatasi dengan pencegahan dan skrining. Dua metode ini sangat efektif dalam menurunkan kejadian kanker serviks. Apa sih kanker serviks itu? Dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk kita bahas.
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi di serviks atau leher rahim. Serviks adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan rahim dengan saluran vagina.
Hampir semua kanker serviks dikaitkan oleh infeksi Human Pappilomavirus (HPV). Masih belum jelas bagaimana peran HPV dalam kanker serviks, namun infeksi HPV dan kanker serviks memiliki keterkaitan yang tinggi.
Sebagaimana kanker secara umum, kanker terjadi akibat adanya mutasi dari DNA. DNA adalah cetak biru dari sel dalam tubuh. Ketika terjadi mutasi (perubahan) dari DNA, maka terjadilah kesalahan produksi sel baru. Akibatnya sel diproduksi secara berlebihan yang menimbulkan terjadinya kanker.
Berganti-ganti pasangan seksual merupakan faktor risiko kanker serviks. Semakin banyak pasangan seksual maka semakin besar risiko untuk mengalami infeksi HPV.
Semakin dini usia awal saat melakukan hubungan seksual maka semakin besar risiko infeksi HPV.
Memiliki infeksi menular seksual lain seperti klamidia, gonorrhea, atau sifilis meningkatkan risiko terjadinya infeksi HPV.
Pada pasien yang memiliki penyakit yang menimbulkan gangguan sistem imun, maka kanker serviks akan lebih mudah terjadi karena tubuh tidak dapat melawan infeksi HPV.
Merokok banyak dikaitkan dengan timbulnya kanker Serviks.
Kanker serviks dianggap sebagai kanker yang berbahaya karena pasien tidak menunjukkan gejala pada fase awal penyakit. Sebagian besar pasien baru memeriksakan diri ke dokter saat penyakit sudah dalam keadaan yang berat.
Gejala yang umum ditemukan pada kanker serviks tahap lanjut adalah pendarahan pada vagina. Pendarahan ini muncul setelah hubungan seksual, di antara menstruasi, atau setelah menopause.
Kemudian pasien juga dapat merasakan adanya cairan berbau yang keluar dari vagina. Terkadang nyeri pada panggul juga dapat muncul saat melakukan hubungan seks.
Jika seseorang diduga menderita kanker serviks, maka dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik untuk membantu menegakkan diagnosis. Dokter akan menanyakan pertanyaan terkait gejala yang diderita dan pertanyaan seputar riwayat seksual pasien.
Kemudian dokter dapat mengambil sampel dari sel serviks pasien. Sel tersebut kemudian akan dilihat di bawah mikroskop untuk melihat apakah sel tersebut bersifat ganas atau jinak.
Pencegahan kanker serviks adalah cara utama untuk menurunkan kejadian kanker serviks. Berikut adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks.
Vaksin HPV dapat menurunkan risiko kanker serviks dan kanker lain yang terkait dengan infeksi HPV. Namun, vaksinasi HPV tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebelum melakukan vaksinasi HPV, konsultasikan masalah ini dengan dokter kamu untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi HPV.
Pap smear adalah metode pencegahan lain dari kanker serviks. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi lesi pra kanker. Jika kanker dideteksi secara dini, maka kanker dapat diobati dengan lebih cepat dan memiliki kemungkinan sembuh yang lebih besar.
Hubungan seks yang aman dapat menurunkan kemungkinan kanker serviks. Hindari berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks. Gunakan kondom untuk mencegah infeksi penyakit menular seksual.
Jika kamu seorang perokok, mulai batasi rokok yang dikonsumsi. Jika kamu bukan perokok, jangan mulai merokok. Merokok dapat menjadi faktor risiko kanker serviks.
Kanker serviks dapat dicegah dengan berhubungan seks yang aman, stop merokok, dan rutin melakukan pap smear. Tindakan pencegahan pada kanker serviks sangat penting karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala pada fase awal sakit.
Dengan langkah-langkah yang benar, kanker serviks dapat dicegah. Yuk, cegah kanker serviks!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…