Sedang buang air besar, tetapi kaget karena melihat BAB berdarah? Pastinya hal tersebut adalah hal yang menakutkan. Selain menakutkan, hal tersebut bisa jadi merupakan tanda yang berbahaya bagi kesehatan.
Artikel ini akan menjelaskan hal-hal penting yang berkaitan dengan BAB berdarah.
BAB berdarah adalah saat feses yang dikeluarkan mengandung darah. Selain menakutkan, darah yang dikeluarkan juga merupakan sinyal dari tubuh tentang kondisi kesehatan.
Apa saja penyebab BAB berdarah?
Beberapa hal ini adalah penyebab BAB berdarah.
Divertikula adalah kantong kecil yang menonjol pada usus besar. Kantong tersebut bisa mengalami infeksi dan pendarahan.
Robekan pada anus yang mirip dengan retakan ini bisa terjadi karena BAB yang berukuran besar dan keras.
Penyakit radang usus besar atau IBD dapat menyebabkan BAB berdarah.
Kondisi dimana pembuluh darah mengalami kerapuhan, sehingga terjadi pendarahan.
Penyakit ini dapat terjadi karena infeksi bakteri H. Pylori atau obat tipe NSAIDs.
Kanker kolorektal dapat menyebabkan pendarahan yang tidak terlihat (dengan mata telanjang).
Varises pada esofagus dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup banyak.
Seseorang lebih berisiko mengalami BAB berdarah jika:
Warna darah saat BAB berdarah dapat memberikan gambaran tentang penyakit yang sedang dialami. Berikut penjelasan dari warnanya.
Darah berwarna merah segar mengindikasikan masalah pada saluran pencernaan bagian bawah seperti wasir atau divertikulitis.
Darah berwarna hitam mengindikasikan masalah pada saluran pencernaan bagian atas. Semakin hitam warnanya, berarti semakin di atas saluran pencernaan yang mengalami masalah seperti mulut dan esofagus.
Menurut American College of Surgeon, BAB berdarah karena masalah pada saluran pencernaan di atas lebih banyak daripada saluran pencernaan yang di bawah.
Ada warna darah yang tidak bisa dilihat dengan mata dan hanya bisa terlihat lewat hasil lab.
Jika keluarga memiliki riwayat kanker usus, dokter akan merekomendasikan screening.
Orang yang mengalami BAB berdarah mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, tetapi bisa juga mengalami gejala seperti:
BAB berdarah itu berbahaya karena merupakan sinyal dari berbagai penyakit yang mungkin terjadi di saluran pencernaan hingga kanker. Jika pendarahannya cukup banyak, maka BAB berdarah dapat menimbulkan anemia.
Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami BAB berdarah.
Cara mengobati BAB berdarah relatif bergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika penyebab BAB berdarah adalah tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H.Pylori, maka antibiotik akan dijadikan langkah pengobatan.
Endoskopi merupakan salah satu teknik diagnosis untuk BAB berdarah. Selain itu, endoskopi juga bisa dilakukan sebagai bantuan guiding untuk treatment untuk mengontrol pendarahan melalui teknologi laser.
Diet tinggi serat bisa dijadikan sebagai cara mencegah BAB berdarah untuk meredakan konstipasi yang dapat memperparah wasir. Duduk di air hangat juga dapat meredakan wasir. Jangan lupa untuk cukup minum air putih dan gunakan tisu basah saat mengelap anus.
Jika mengalami BAB berdarah, jangan pernah ragu untuk langsung ke dokter karena hal tersebut merupakan indikasi bahwa saluran pencernaan sedang dalam masalah.
Better safe than sorry!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks. nimabi