Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang sering dikeluhkan oleh perempuan.
Data dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa sekitar 40% perempuan di Amerika Serikat akan menderita ISK paling tidak satu kali dalam hidupnya.
ISK dengan komplikasi dapat menimbulkan gangguan dan rasa tidak nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ISK yang berat dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Untuk mengenal dan mencegah ISK, mari membaca artikel ini!
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih dan organ-organ di sekitarnya. Infeksi saluran kemih dapat mengenai ginjal, kandung kemih, atau uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih hingga meninggalkan tubuh).
ISK paling banyak disebabkan oleh bakteri, walaupun patogen lain seperti jamur atau parasit juga dapat menyebabkan ISK. E.coli adalah bakteri yang biasanya ditemukan pada ISK, bakteri ini juga ditemukan dalam feses dan usus manusia.
ISK dapat muncul akibat bakteri yang berasal dari dubur. Bakteri ini berpindah tempat dari dubur hingga masuk saluran kemih karena cara membersihkan area genital yang kurang baik. Wanita paling banyak menderita ISK karena alasan ini.
Wanita juga memiliki uretra yang lebih pendek dibandingkan pria, sehingga membuat wanita jauh lebih rentan mengalami ISK dibandingkan pria.
Selain itu, ISK juga sering ditemukan pada pasien yang menggunakan selang urin (kateter).
Hubungan seksual yang tidak aman juga merupakan faktor risiko dari ISK.
ISK pada orang sehat umumnya adalah ISK tanpa komplikasi. Namun pada orang dengan penyakit tertentu, ISK dapat menjadi kompleks. ISK dengan komplikasi umumnya menyerang orang dengan kelainan anatomis pada saluran kemih, diabetes, keadaan sistem imun yang menurun (seperti pada kanker/transplantasi organ), serta kehamilan.
Gejala ISK biasanya meliputi gejala-gejala terkait dengan berkemih. Berikut adalah gejala ISK tanpa komplikasi :
Gejala di atas adalah gejala ISK tanpa komplikasi, namun jika ada gejala ISK dengan komplikasi ini, kamu perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke unit gawat darurat. Gejala ISK dengan komplikasi adalah gejala ISK tanpa komplikasi ditambah :
Gejala ISK dengan komplikasi di atas mengindikasikan adanya ISK yang telah menyebar ke ginjal dan membutuhkan penanganan segera.
Untuk mendiagnosis ISK, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala-gejala terkait berkemih. Kemudian dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk menguatkan diagnosis ISK. Jika diperlukan dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan.
Salah satu pemeriksaan tambahan yang diperlukan adalah pemeriksaan urin. Pasien akan diminta untuk memberikan sampel urin, yang kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk melihat adanya bakteri, darah, atau patogen lain.
Jika dicurigai adanya ISK dengan komplikasi dokter dapat meminta pemeriksaan pencitraan berupa sonografi ginjal atau rontgen perut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat adanya infeksi/batu pada ginjal atau kandung kemih
Jika tidak ditangani dengan baik, ISK dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
Pada ISK tanpa komplikasi pengobatan yang diberikan dokter adalah antibiotik. Pemberian antibiotik dilakukan dalam waktu 3 hari sampai 6 minggu tergantung bakteri yang menyerang dan keparahan ISK yang diderita.
Antibiotik harus diminum sampai habis sesuai dengan dosis dan cara minum yang dijelaskan dokter/apoteker. Antibiotik tidak boleh berhenti diminum walau gejala sudah berkurang/hilang. Antibiotik yang tidak diminum sampai habis bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten (tidak mati) terhadap pemberian antibiotik sehingga menimbulkan ISK yang berulang/sulit sembuh.
Menurut National Health Services berikut adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah ISK.
Menjaga kebersihan area genital sangat krusial dalam mencegah ISK. Hindari membersihkan area genital dari belakang ke depan, dan lakukan wiping dari depan ke belakang. Karena wiping dari belakang ke depan dapat memindahkan bakteri dari area dubur ke saluran kemih.
Selain itu, usahakan area genital tetap kering. Sering berganti celana dalam dan keringkan area genital setelah berkemih.
Usahakan selalu mengkonsumsi air putih sebanyak 6-8 gelas sehari. Minumlah air walaupun tidak merasa haus. Konsumsi air putih yang banyak dapat melancarkan kencing sehingga bakteri sulit bersarang di saluran kemih.
Hindari berganti-ganti pasangan dan gunakan pengaman saat berhubungan seks.
Setelah berhubungan seks segera buang air kecil, bersihkan area genital, dan berkemih agar bakteri tidak dapat bersarang pada saluran kemih.
Pola hidup yang sehat dan bersih dapat membantumu untuk mencegah diri dari sakit.
Jaga kebersihan alat kelamin dan hindari infeksi saluran kemih!
Jika sudah terlanjur terkena infeksi saluran kemih, pengobatan bisa dilakukan di rumah dengan bantuan Indo Homecare!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
After reading your article, it reminded me of some things about gate io that I studied before. The content is similar to yours, but your thinking is very special, which gave me a different idea. Thank you. But I still have some questions I want to ask you, I will always pay attention. Thanks.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.com/tr/register?ref=YY80CKRN
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.