Asma adalah penyakit saluran napas. Pada orang yang terkena asma, saluran napas mengalami penyempitan akibat adanya inflamasi. Penyempitan saluran napas menyebabkan berbagai gejala asma seperti sesak napas, batuk, dan mengi (terdengar suara “ngik-ngik” saat bernapas).
Tidak semua asma merupakan penyakit yang ringan, ada asma dengan kategori ringan yang hanya menunjukkan gejala batuk dan mengi yang jarang, hingga kategori berat yang dapat menyebabkan penutupan jalan napas total yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
Asma umumnya mulai muncul pada masa kanak-kanak, dan dapat muncul akibat berbagai faktor. Apa saja?
Asma muncul akibat kombinasi berbagai faktor. Faktor pertama adalah genetik. Biasanya pasien yang menderita asma memiliki keluarga yang juga memiliki riwayat penyakit asma atau alergi.
Selain itu, asma juga dapat muncul karena paparan asap. Asap yang paling umum adalah asap rokok.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi pencetus terjadinya asma, yaitu :
Gejala yang sering ditemukan pada asma adalah sebagai berikut:
Jika Anda menemukan seseorang dengan gejala asma, segera bawa pasien ke unit gawat darurat terdekat.
Asma adalah sebuah tergolong kedalam kondisi gawat darurat medis, sehingga pasien harus segera ditolong. Dokter akan memeriksa pasien untuk menentukan keparahan asma.
Biasanya dokter akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan fisik dengan mendengarkan suara napas pasien, serta melakukan pemeriksaan rontgen dada.
Jika dokter menilai asma sebagai asma derajat ringan, umumnya pasien dapat dipulangkan dengan pemberian obat.
Namun jika dokter menilai asma sebagai asma yang berat, pasien perlu rawat inap untuk mendapatkan obat-obatan lebih lanjut.
Pengobatan pada asma dilakukan dengan dua cara yaitu menghindari penyebab asma dan dengan obat-obatan. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk menghindari penyebab asma:
Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi asma. Obat yang umum diberikan adalah obat yang berjenis beta-agonist (umumnya salbutamol). Obat ini dapat menyebabkan terbukanya saluran napas sehingga gejala asma dapat berkurang. Namun efek samping obat ini adalah meningkatkan denyut jantung.
Obat kedua yang umum diberikan adalah dari jenis steroid, biasanya diberikan dalam bentuk inhalasi (dihirup). Obat ini harus diresepkan oleh dokter dan penggunaannya pun perlu diawasi oleh dokter.
Asma adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dan akan kambuh jika terpapar dengan pencetus asma. Namun asma dapat dicegah kekambuhannya dan dapat dikontrol gejalanya. Berikut ini adalah cara untuk mencegah asma:
Pada pasien yang menderita obesitas, asma cenderung lebih berat dan sulit dikontrol. Agar asma mudah diatasi, menurunkan berat badan adalah salah satu cara pengobatan pada asma. Ahli gizi juga memiliki peran dalam pengobatan pasien asma, yaitu lewat pengaturan diet dan gaya hidup yang tepat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.com/pt-PT/register-person?ref=FIHEGIZ8
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/pt-PT/register-person?ref=S5H7X3LP
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.