Cedera engkel adalah salah satu cedera yang paling sering dialami.
Cedera engkel bisa dialami bukan hanya saat kita latihan dan berolahraga, tapi juga saat melakukan aktivitas sehari hari dan dianggap sebagai kecelakaan yang paling sering terjadi.
Mulai dari keseleo saat memakai high heels, saat turun tangga, terpeleset dan lain sebagainya.
Di Amerika, prevalensi cedera engkel bisa mencapai dua juta kasus per tahunnya atau 23 ribu kasus sehari, sedangkan di Britania Raya, lima ribu kasus cedera engkel bisa terjadi per harinya.
Angka ini tentu sangat fantastis karena hanya di dua negara belum dijumlahkan dengan populasi. Bisa diartikan di setiap menitnya ada saja orang yang keseleo engkel nya di dunia ini.
Adapun besaran biaya yang dikeluarkan untuk perawatan cedera engkel ini berbeda-beda di setiap negara. Per tahunnya, total anggaran yang dikeluarkan mencapai lebih dari 21 juta dolar di Kanada.
Sedangkan di Amerika perawatan cedera engkel mulai dari 150 dolar, kalikan saja dengan dua juta orang yang berarti bisa menembus lebih dari 300 juta dolar per tahunnya.
Cedera engkel berbagai macam tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, semua cedera engkel jika tidak ditanggulangi dengan baik, akan menjadi cedera kronis yang disebut dengan ankle chronic instability yang mengganggu pola gerak secara permanen.
Faktor yang menyebabkan cedera engkel adalah sebagai berikut :
Cedera engkel terdiri atas 3 macam/jenis tergantung dari bagian apa yang cedera. Macam/jenis cederanya sebagai berikut:
Sering disebut dengan keseleo oleh orang indonesia. Cedera ini terjadi di jaringan ikat yang menghubungkan 3 tulang di daerah engkel. Bagian ini termasuk cukup ringan dan termasuk yang paling sering cedera.
Cedera engkel jenis ini terjadi di tendon yang berada di sekitar engkel, tendon merupakan bagian paling ujung dari struktur otot.
Ini merupakan jenis cedera yang paling parah dan membutuhkan waktu perawatan paling lama.
Adapun gejala cedera engkel meliputi :
Pencegahan cedera engkel sejalan dengan pencegahan cedera olahraga yang meliputi faktor keselamatan seperti penggunaan peralatan olahraga dan sepatu yang sesuai, berolahraga di tempat dengan permukaan rata dan menghindari benturan dan putaran engkel secara berlebih.
Adapun pertolongan pertama menggunakan metode RICE (Rest, Ice, Compress, Elevation) untuk mencegah cedera menjadi lebih parah.
Lalu prosedur lanjutan yang bisa digunakan adalah dengan meminimalkan penggunaan daerah yang cedera dengan menggunakan tongkat atau kruk untuk membantu berjalan dengan dilakukan pembalutan menggunakan bidai agar bagian engkel bisa sepenuhnya beristirahat.
Agar tidak berkambang menjadi chronic ankle instability, perlu dilakukan terapi latihan setelah terjadi cedera.
Latihan ini bertujuan untuk menguatkan kaki agar cedera tidak mudah kambuh lagi.
Latihan pasca cedera engkel meliputi 4 tipe,
Latihan ini berpusat pada ruang gerak engkel yang menjadi jauh lebih kaku setelah cedera, bisa dimulai dengan menggerakan engkel ke atas dan kebawah. Lalu dilanjutkan dengan memutar engkel sesuai ruang geraknya.
Latihan ini menggunakan alat bantu berupa karet elastis yang ditahan selama melakukan gerakan di tipe latihan sebelumnya.
Penguatan otot betis dengan calf raises dan beberapa latihan lainnya.
Lakukan latihan keseimbangan dengan kaki yang cedera lalu sedikit demi sedikit tekuk lutut ke posisi jongkok lalu kembali berdiri lagi. Lakukan perlahan dan berfokus pada kontrol gerakan.
Cedera engkel memang terdengar simpel, tapi ternyata dampaknya tidak sesederhana itu.
Cedera engkel bisa meliputi cedera sendi, cedera tendon dan patah tulang yang jika salah penanganan akan berujung pada cedera yang lebih parah.
Dibutuhkan terapi latihan untuk mengembalikan engkel ke performa terbaiknya dan untuk mencegah cedera berulang dikemudian hari.
Perhatikan langkahmu, karena setiap langkah bisa jadi penyebab cedera di engkelmu.
Tetap semangat, tetap aktif dan tetap hidup sehat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…