Alkohol merupakan salah satu minuman yang dikonsumsi jutaan orang setiap harinya di dunia. Praktek ini juga telah dilakukan ribuan tahun lamanya. Walaupun sudah sangat umum dikonsumsi, sebenarnya apa saja dampak negatif minum alkohol? Yuk ketahui lebih lanjut!
Alkohol termasuk obat-obatan berdasarkan susunan kimia dan efek psikoaktif yang ditimbulkan.
Berdasarkan susunan kimianya terdapat tiga bentuk alkohol yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari; ethanol, methanol, dan isopropanol.
Satu-satunya bentuk yang dapat dikonsumsi adalah ethanol. Metanol dan isopropanol digunakan dalam industri lain seperti bahan bakar atau pembersih.
Bentuk alkohol selain dari ethanol, tidak boleh dikonsumsi oleh manusia dan dapat berbahaya bagi kesehatan bahkan menyebabkan kematian.
Minuman beralkohol banyak jenisnya di seluruh dunia dan setiap jenis minuman ini memiliki kandungan alkohol yang berbeda-beda.
Kandungan alkohol dapat diketahui berdasarkan nilai ABV (Alcohol by Volume) dari minuman tersebut. ABV adalah nilai standar yang digunakan untuk mengetahui persentase kandungan alkohol per volume cairan. Berikut contoh kandungan ABV dari berbagai jenis minuman beralkohol
Alkohol memengaruhi hampir semua sistem organ tubuh manusia
Alkohol memengaruhi kerja sinyal otak sehingga kerja fungsi otak akan berkurang.
Selain memengaruhi kesadaran, dapat terjadi perubahan mood dan perilaku serta kemampuan koordinasi, dan membuat keputusan. Dampak ini yang menyebabkan meningkatnya angka kejahatan atau hal yang tidak diinginkan akibat konsumsi alkohol seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, bunuh diri, dan lain-lain.
Dalam jangka panjang, alkohol juga dapat memengaruhi memori, menyebabkan kejang, dan meningkatkan risiko stroke.
Alkohol akan meningkatkan denyut jantung serta meningkatkan risiko naiknya tekanan darah dan terjadinya aritmia jantung.
Sebagai organ yang berfungsi dalam metabolisme alkohol, konsumsi alkohol dapat memengaruhi kerja hati dan menyebabkan terjadinya perlemakan di hati, sirosis, hepatitis, fibrosis, dan kanker hati.
Alkohol dapat menyebabkan pankreatitis akut maupun kronis. Pankreatitis akut merupakan peradangan atau inflamasi pada pankreas yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa.
Berdasarkan laporan dari National Cancer Institute, terdapat bukti kuat bahwa alkohol dapat menyebabkan beberapa tipe kanker.
Laporan tersebut juga menyebutkan semakin banyak alkohol yang dikonsumsi akan semakin meningkat risiko orang tersebut terkena kanker.
Beberapa jenis kanker yang telah dibuktikan kaitannya sangat erat dengan konsumsi alkohol antara lain kanker kepala dan leher, kanker esofagus, kanker hati, kanker payudara, dan kanker kolorektal.
Alkohol dapat melemahkan sistem imun. Orang yang mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang lebih berisiko terkena pneumonia dan tuberkulosis (TBC) dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi alkohol.
Alkohol juga memengaruhi kemampuan sel darah putih dalam melawan infeksi bakteri atau virus.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2018 dengan judul The Global Burden of Disease, yang meneliti tingkat konsumsi alkohol dan efeknya pada kesehatan di 195 negara sejak tahun 1990 sampai dengan 2016, batasan paling aman untuk mengonsumsi alkohol yaitu tidak mengonsumsinya sama sekali.
Pada tahun 2016 saja, alkohol menyebabkan 2,6 juta kematian dan merupakan faktor risiko tertinggi dari penyebab berbagai macam penyakit di seluruh dunia.
Hasil penelitian terbaru ini cukup mengejutkan dan berbeda dari beberapa pedoman kesehatan di dunia yang masih memperbolehkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit.
Selain dari jumlah konsumsi alkohol, kamu perlu memperhatikan apakah kamu termasuk dari kelompok orang yang tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol sama sekali, di antaranya:
Terlepas dari dampak kesehatan, keputusan mengonsumsi alkohol dapat dipengaruhi dari berbagai faktor seperti agama, sosial, dan budaya.
Tidak bisa dipungkiri kalau alkohol terintegrasi sangat kuat dalam sistem kebudayaan tertentu.
Terlepas dari semua itu, ambilah keputusan setelah kamu cukup mengetahui dampak dan risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://www.binance.com/pt-BR/register?ref=S5H7X3LP
Thank you very much for sharing. Your article was very helpful for me to build a paper on gate.io. After reading your article, I think the idea is very good and the creative techniques are also very innovative. However, I have some different opinions, and I will continue to follow your reply.
I am a student of BAK College. The recent paper competition gave me a lot of headaches, and I checked a lot of information. Finally, after reading your article, it suddenly dawned on me that I can still have such an idea. grateful. But I still have some questions, hope you can help me.
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://accounts.binance.com/da-DK/register?ref=V2H9AFPY
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.