Status gizi yang tidak sehat seperti obesitas bisa menjadi risiko dari penyakit yang berkaitan dengan berat badan. Bahaya obesitas ada banyak dan tidak boleh diacuhkan.
Sebenarnya, apa itu obesitas dan indikatornya pada orang dewasa? Mengapa seseorang bisa mengalami obesitas? Apa saja bahaya obesitas dan bagaimana cara mencegahnya?
Menurut WHO, obesitas adalah akumulasi lemak yang abnormal/berlebihan, sehingga menyebabkan risiko kesehatan.
Selain itu, obesitas adalah kondisi dimana indeks massa tubuh berada di atas 30 kg/m^2.
Sebagai informasi, indeks massa tubuh normal berada di kisaran 18,5-25 kg/m^2.
Sebelum mengetahui bahaya obesitas, sebenarnya bagaimana klasifikasi obesitas?
Dilansir dari Kemenkes, berikut klasifikasinya
Tabel 1. Klasifikasi Obesitas Menurut Kemenkes
Kategori | IMT (kg/m^2) |
Pra obesitas | 23-24,9 |
Obesitas I | 25-29,9 |
Obesitas II | Sama dengan atau lebih besar dari 30 |
Selain itu, ada indikator lain, yaitu lingkar pinggang. Pria dikatakan aman dari risiko obesitas jika lingkar pinggangnya kurang dari 90 cm.
Sementara itu, untuk wanita, termasuk aman dari risiko kalau kurang dari 80 cm. Penilaian obesitas dengan lingkar pinggang ini disebut juga dengan obesitas sentral.
Rasio lingkar pinggang dan pinggul juga bisa digunakan. Angka normal untuk pria adalah kurang dari 1, sementara untuk wanita, lebih kecil dari 0,8.
Sebagai informasi, klasifikasi yang dijelaskan di atas tidak berlaku untuk kondisi khusus seperti atlet, ibu hamil, anak-anak, dan penimbunan cairan yang tidak normal pada kaki dan perut.
Bahaya obesitas bisa dihindari jika kamu tahu penyebab dan cara mencegahnya.
Apa saja penyebab obesitas?
Pola makan yang buruk menjadi salah satu penyebab obesitas yang bisa membuatmu menghadapi bahaya obesitas.
Obesitas dapat terjadi apabila kamu mengonsumsi makanan dan minuman melebihi kebutuhan harian.
Makanan dan minuman yang tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari akan disimpan menjadi cadangan energi. Penumpukan cadangan energi pada tubuh inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan sampai terjadi obesitas.
Pola makan yang buruk termasuk:
Gaya hidup sedentari merupakan gaya hidup dimana seseorang jarang beraktivitas atau lebih sering diam di tempat.
Menurut Kemenkes, salah satu pola aktivitas yang menyebabkan obesitas adalah:
Penyebab obesitas lainnya adalah genetik, hormonal, terapi obat seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, stres, dll.
Kalau diperhatikan, kebanyakan penyebab obesitas bisa dikontrol.
Bukan tanpa alasan banyak sekali peringatan tentang bahaya obesitas dan cara mencegahnya.
Berikut beberapa bahaya obesitas
Dikutip dari NHS, bahaya obesitas adalah seseorang bisa mengidap penyakit seperti:
Dilansir dari NHS, selain penyakit. Bahaya obesitas juga meliputi:
Agar terhindar dari bahaya obesitas, kamu perlu mengetahui cara mencegah terjadinya obesitas.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan!
Salah satu penyebab obesitas adalah pola makan yang buruk dan tidak teratur. Kamu bisa mengubahnya menjadi pola makan yang sehat.
Pola makan sehat dilakukan dengan cara menerapkan gizi seimbang dengan panduan isi piringku Kemenkes sebagai gambaran untuk tiap waktu makan.
Selain itu, kamu sebaiknya mengurangi atau membatasi konsumsi makanan manis, berlemak, gorengan, dan berenergi tinggi. Sebagai gantinya, kamu bisa ngemil sehat dengan buah dan sayur.
WHO merekomendasikan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggunya.
Kamu perlu meninggalkan gaya hidup sedentari dan lebih rajin untuk beraktivitas karena terlalu banyak diam dan hanya duduk-duduk saja merupakan penyebab obesitas.
Bahaya obesitas bisa dihindari dengan beraktivitas fisik, sesuai dengan kebutuhanmu.
Jika berat badanmu sudah ideal, kamu harus mempertahankannya untuk menghindar dari bahaya obesitas.
Caranya? Kamu harus konsisten dalam melakukan pola hidup sehat seperti pola makan gizi seimbang, rutin beraktivitas fisik, tidur yang cukup, dan mengelola stres.
Dikutip dari Kemenkes, kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika IMT sudah lebih dari 27 atau dengan kata lain di pertengahan obesitas I.
Selain dokter, kamu juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi agar bisa menurunkan berat badan dan defisit kalori dengan benar.
Banyak bahaya obesitas yang mengerikan, sehingga kamu perlu cara mencegahnya. Ternyata, penyebab obesitas banyak sekali yang bisa kamu kontrol.
Jangan tunggu bahaya obesitas datang baru melakukan perubahan gaya hidup. Kamu bisa mengubah gaya hidup sebagai tindakan preventif untuk menghindari bahaya obesitas.
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
View Comments
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks. nimabi
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.info/id/join?ref=P9L9FQKY
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.