Apakah kamu pernah merasakan lapar dan ingin sekali makan? Apakah kamu mengetahui bahwa proses “ingin makan” tersebut dipengaruhi oleh kerja hormon? Salah satu hormon yang terlibat adalah hormon ghrelin.
Apa dan bagaimana hormon ghrelin ini bekerja sehingga membuat kita ingin makan? Simak artikel ini, ya.
Hormon ghrelin adalah sebuah hormon yang dihasilkan paling banyak di kelenjar pada lambung. Ghrelin sendiri berasal dari kata “ghre” yang berarti tumbuh.
Akan tetapi, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa hormon ghrelin dihasilkan dalam jumlah sedikit di testis, plasenta, ginjal, hipofisis, usus halus, pankreas, limfosit, dan bagian otak lainnya.
Hormon ghrelin merupakan neuropeptida yang bertindak sebagai molekul pembawa sinyal lapar dari perifer. Neuropeptida ini yang digunakan untuk komunikasi antar sel sehingga kita dapat merasakan rasa lapar.
Ketika cadangan energi berkurang, hormon ghrelin akan memberikan informasi kepada kontrol pusat keseimbangan energi ketika bahwa cadangan energi berkurang, sehingga nafsu makan meningkat dan pemakaian energi diturunkan.
Saat kamu merasa lapar dan menginginkan makanan, sinyal dari sistem saraf pusat akan ditransmisikan ke lambung melalui nervus vagus (saraf yang mempersarafi organ pencernaan).
Semakin banyak hormon ghrelin yang keluar, maka tubuh akan mengeluarkan sinyal yang kita kenal sebagai rasa lapar.
Hormon ghrelin akan meningkat sebelum makan, yaitu ketika perutmu kosong. Sedangkan saat perut terisi makanan, kadarnya akan berkurang.
Kadar hormon ghrelin meningkat saat seseorang puasa, sebelum makan dan saat malam hari, serta menurun dengan cepat (kurang dari 1 jam) karena adanya asupan makanan terutama yang berkalori tinggi.
Terdapat beberapa hal yang memengaruhi kerja hormon ghrelin, di antaranya:
Hormon ghrelin yang bersirkulasi di dalam tubuh paling banyak sebelum makan, kemudian akan turun setelah makan. Kadar hormon ghrelin total meningkat di malam hari dan berkurang setelah makan pagi.
Hormon ghrelin akan meningkat saat kamu mulai diet atau mencoba menurunkan berat badan. Ini adalah proses alami dari tubuh yang menghindarkan kita dari kelaparan atau starvation.
Puasa juga memengaruhi hormon ghrelin.
Hormon ghrelin akan menurun secara signifikan saat kita mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, akan tetapi hal ini tidak bertahan lama.
Makanan yang tinggi lemak menekan ghrelin lebih persisten dibanding dengan tinggi karbohidrat.
Fakta berikutnya adalah protein diketahui memberikan rasa kenyang daripada glukosa karena konsisten dan bertahan lebih lama dalam menekan hormon ghrelin.
Selain itu, serat diketahui merupakan regulator penting yang dapat membuat rasa kenyang lebih lama karena mampu menekan kadar ghrelin.
Penelitian menunjukkan tingginya kadar hormon ghrelin sebelum makan juga dipengaruhi oleh ekspektasi atau membayangkan makanan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon ghrelin menurun seiring dengan peningkatan indeks massa tubuh seseorang. Semakin gemuk seseorang, kadar hormon ghrelin dalam tubuh orang tersebut akan semakin rendah.
Meskipun kadar hormon ghrelin lebih rendah, pada orang yang obesitas, mereka lebih sensitif terhadap efek dari hormon ghrelin, oleh sebab itu rasa lapar atau ingin makan akan lebih mudah muncul.
Semakin tua umur seseorang, hormon ghrelin akan semakin berkurang. Hal ini mungkin menjadi jawaban mengapa beberapa orang tua atau lanjut usia sudah kurang selera makan dibanding dengan yang usia muda.
Kadar hormon ghrelin terbukti lebih tinggi pada wanita daripada pria.
Sementara itu, kadar total hormon ghrelin meningkat 3 kali lipat lebih tinggi saat fase folikuler akhir, artinya masa menjelang menstruasi.
Nah, ini menjadi alasan kenapa wanita mengalami peningkatan nafsu makan menjelang menstruasi.
Kadar hormon ghrelin mengalami perubahan pada beberapa penyakit seperti pada Prader–Willi syndrome, yang merupakan penyakit genetik disebabkan oleh gangguan pada kromosom 15 dan membuat kadar hormon ghrelin menjadi meningkat.
Kadar hormon ghrelin juga menurun pada sindrom metabolik dan pasien Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) dan diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2.
Sementara, kadar hormon ghrelin akan meningkat pada penyakit inflamasi pencernaan seperti kolitis ulseratif dan Crohn disease
Setelah mengetahui cara kerja hormon ghrelin, hal penting lainnya adalah bagaimana cara mengontrol hormon ghrelin untuk membantu menurunkan berat badan?
Berikut adalah beberapa tips mengontrol hormon ghrelin:
Jika kamu berencana untuk diet, lakukan diet yang rasional dan terukur.
Penelitian menunjukkan perubahan berat badan yang drastis dan diet yoyo mengganggu keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon ghrelin.
Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas akan meningkatkan hormon ghrelin yang akan membuatmu mudah lapar dan mengalami peningkatan berat badan.
Semakin banyak massa otot akan membuat kadar hormon ghrelin yang lebih rendah, sehingga kamu tidak mudah merasa lapar.
Makanan dengan kandungan protein yang tinggi akan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama karena kadar hormon ghrelin yang menurun.
Setelah melihat bahwa hormon ghrelin ini penting sekali dalam mengatur rasa lapar, yuk mulai perhatikan pola hidupmu.
Hormon ghrelin memengaruhi berat badan dengan berperan sebagai pengatur/regulator rasa lapar tubuh.
Mari memulai pola hidup sehat, sehingga kadar hormon ghrelin tubuhmu dalam batas normal dan merasa lapar sewajarnya dan pada akhirnya bisa mendapatkan berat badan ideal. Penasaran dengan caranya? Yuk klik link ini!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments