Detak jantung normal adalah indikator paling mudah yang menentukan hidup manusia. Jika jantung berhenti berdetak maka selesailah peran kita sebagai manusia.
Sering kali kita lupa bahwa denyut jantung begitu dekat dengan kita namun hampir tidak pernah kita dengarkan secara seksama.
Dengan memastikan detak jantung normal tetap terjaga, berarti kita telah menjaga organ terpenting di tubuh kita untuk bisa bekerja dengan baik.
Detak jantung adalah sebuah indikasi jantung bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh guna mengalirkan berbagai kebutuhan tubuh seperti zat gizi dan oksigen.
Detak jantung normal adalah detak jantung yang berkisar antara 60-100 detak per menitnya atau beat per minute (BPM).
Jumlah ini dihitung ketika tubuh tidak berada dalam tekanan dan aktivitas yang memungkinkan jantung bekerja lebih keras.
Detak jantung normal ini disebut juga denyut jantung istirahat atau resting heart rate (RHR)
Namun di tahun 2010 dalam laporan yang dikeluarkan oleh Women Health Initiative mengindikasikan RHR lebih dari 80 BPM memiliki risiko lebih besar untuk terkena serangan jantung daripada yang memiliki RHR 60 BPM.
Jika detak jantung mendekati 60 atau kurang dari 60 BPM berarti kinerja jantung sangat efisien karena hanya memerlukan 1 kali denyut jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Jumlah ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
Berikut adalah hal seputar denyut jantung yang harus diketahui.
Denyut jantung maksimal adalah seberapa keras jantung bisa dipacu dalam aktivitas fisik harian atau latihan. Cara menghitungnya adalah : 220 – Usia.
Misalnya masih berusia 60 tahun maka denyut jantung maksimalnya hanya 160 BPM.
Denyut jantung ini sebaiknya tidak dilewati karena menyangkut keselamatan kecuali memang diprogramkan demikian.
Seorang atlet yang latihan dengan intensitas tinggi memiliki kemungkinan untuk mencapai MaxHR ini terutama latihan yang berhubungan dengan anaerobic threshold (sprint dengan kecepatan maksimum).
Meskipun sangat berat, atlet telah memiliki fondasi fisik yang memadai, sehingga intensitas ini tetap aman untuk dilakukan.
Target heart rate ini adalah target denyut jantung yang disarankan untuk dilakukan ketika melakukan latihan.
Dalam panduan aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia WHO, latihan disarankan mencapai 70% dari MaxHr atau dikategorikan sebagai intensitas sedang.
Intensitas ini diperlukan untuk mendapatkan hasil maksimum yang disesuaikan dengan bentuk latihannya.
Heart rate reserve ini digunakan untuk mendefinisikan target latihan juga yang sering disebut sebagai karvonen formula. HRR ini biasanya digunakan untuk orang yang memulai latihan tapi memiliki kondisi kesehatan yang menyertai.
HRR dianggap lebih aman karena di target latihan disesuaikan dengan denyut jantung istirahat yang bisa bervariasi tergantung dari kondisi kesehatan seseorang.
Cara menghitung HRR adalah : MaxHR – Resting Heartrate
Hasil dari HRR ini biasanya lebih rendah jika dibandingkan target heart rate yang berbasis persentase MaxHr
Ada kondisi dimana denyut jantung memiliki irama yang tidak stabil dan seakan hilang atau melompat secara abnormal. Hal ini terjadi karena impuls listrik yang mengatur irama detak jantung tidak bekerja dengan baik.
Gangguan ini disebut sebagai Gejala aritmia dan terbagi atas 2 jenis:
Takikardia adalah kondisi dimana jantung berdetak cepat melebihi 100 BPM.
Perlu diingat bahwa kondisi ini ada di kondisi denyut jantung istirahat.
Kondisi ini membahayakan karena beban di jantung menjadi sangat berat karena bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan menandakan bahwa jantung tidak bekerja dengan efisien.
Bradikardia adalah kebalikan dari takikardia dimana denyut jantung istirahat ada di bawah 60 BPM.
Berbeda dengan kasus dimana seseorang sudah terlatih dan memiliki kemampuan kardiovaskuler yang baik, dimana jantungnya bisa bekerja secara efisien dan dan sering kali di bawah 60 BPM.
Pada orang normal dan tidak terlatih, denyut jantung dibawah 60 BPM berarti ada denyut jantung yang terlongkap dan mengindikasikan kelainan irama jantung.
Sekarang sudah tahu ya apa saja faktor dan hal-hal yang perlu diketahui tentang jantung.
Menjaganya tetap sehat adalah kebutuhan yang memastikan kita benar-benar hidup secara utuh.
Lakukan olahraga secara teratur agar kinerja jantung bisa dilatih dan bekerja lebih efisien. Rutin latihan berbasis kardio atau endurance yang memaksimalkan latihan pada jantung, pembuluh darah dan pernafasan
Dengarkan iramanya, bisa dengan latihan meditasi dimana kita berfokus pada nafas dan denyut jantung untuk sadar apakah ada yang salah dengan detak jantung normal kita.
Jika merasa ada gejala aritmia dan merasa ada keanehan pada jantung, segera hubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dini sehingga bisa segera dilakukan perawatan.
Dengarkan jantungmu, karena dialah satu satunya dalam hidupmu.
93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments