Saat ini penggunaan atau konsumsi suplemen sudah lebih umum di masyarakat Indonesia, terutama setelah pandemi.
Berbeda dengan di Amerika Serikat yang hampir sejak lama setengah masyarakatnya sudah terbiasa dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral.
Jadi, sebenarnya apa sih suplemen vitamin dan mineral itu, benarkah kita membutuhkannya? Yuk simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Dikutip dari FDA, suplemen adalah produk obat yang dapat digunakan untuk mengobati, mendiagnosa, ataupun mencegah penyakit.
Ya benar sekali! FDA tetap memasukkan suplemen sebagai kategori obat walaupun berlabel suplemen walaupun suplemen bertujuan untuk menambah atau melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral atau produk lainnya yang berbeda dari obat atau makanan biasa pada umumnya.
Suplemen dapat dicerna dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, kapsul lunak, bubuk, gummies, dan cairan.
Suplemen yang paling umum tersedia di pasaran adalah suplemen vitamin (seperti multivitamin atau vitamin tunggal; vitamin D, Vitamin C, vitamin E, dll) dan suplemen mineral (kalsium, magnesium, zat besi). Suplemen juga tersedia dalam bentuk lainnya seperti suplemen herbal (jahe, temulawak, akar-akaran, dll), zat aktif tanaman (curcuma, kafein), asam amino, dan probiotik.
Secara umum konsumsi suplemen dipercaya dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dengan memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin harian.
Namun, berbeda dengan kepercayaan ini, vitamin dan mineral yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan sehat yang bervariasi.
Berdasarkan International Journal of Preventive Medicine, konsumsi vitamin dan mineral yang tidak diperlukan dan berlebihan jangka panjang justru memberikan hasil yang berkebalikan untuk kesehatan, beberapa mengaitkannya dengan terjadinya penyakit kronis.
Hal ini didasarkan kepada pengertian dari vitamin dan mineral yang merupakan komponen organik yang digunakan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit.
Meski sangat sedikit, vitamin dan mineral sangat penting untuk proses metabolik tubuh, sehingga konsumsi suplemen hanya untuk coba-coba dalam jumlah besar tidak disarankan dan justru berbahaya bagi tubuh.
Manfaat dari konsumsi suplemen vitamin dan mineral akan terlihat bagi orang yang membutuhkannya, siapa saja mereka?
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin dan mineral yang didapatkan dari makanan memiliki kandungan yang lebih baik dibandingkan yang didapatkan dari suplemen (hasil dari konsumsi makanan asli lebih baik daripada konsumsi suplemen).
Walaupun vitamin dan mineral yang didapatkan dari suplemen disintesis dengan komposisi kimia yang hampir menyerupai vitamin natural dari alam, tetap saja vitamin suplemen tidak bekerja sebaik itu.
Makanan adalah sumber kompleks dari vitamin dan mineral yang bekerja bersama, sedangkan suplemen cenderung bekerja individu, sehingga penyerapan vitamin dan mineral dari makanan secara umum lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa komponen vitamin yang berasal dari makanan dapat memberi efek yang berbeda jika vitamin tersebut dikonsumsi dari suplemen.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena vitamin dan mineral yang berasal dari makanan juga dipengaruhi oleh komponen makanan lainnya, tidak hanya bahan aktifnya saja.
Walaupun tidak semua kondisi seperti ini, contoh asam folat yang kebutuhannya meningkat pada ibu hamil, lebih baik dikonsumsi dalam bentuk suplemen dengan penyerapan yang lebih baik.
Sekali lagi, bila memang dianjurkan oleh dokter dan dibutuhkan sesuai kondisi kesehatan, maka konsumsi suplemen vitamin dan mineral dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuhmu.
Namun untuk jangka panjang, sebaiknya tetap dapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan ya.
Kamu dapat mengonsultasikan jenis diet bervariasi untuk memastikan kebutuhan vitamin dan mineral kamu terpenuhi bersama ahli gizi tersertifikasi di Sirka!
Ayo ikuti programnya disini!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…