Penggunaan insulin termasuk insulin prandial semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kasus diabetes di dunia termasuk di Indonesia.
World Health Organization (WHO) memperkirakan terjadi peningkatan angka diabetes sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.
Insulin merupakan salah satu obat yang digunakan untuk pengendalian diabetes. Insulin berfungsi untuk mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk aktivitas sel dan menghasilkan energi pada tubuh manusia.
Pada individu yang normal, insulin secara alami dihasilkan oleh sel beta pankreas pada kondisi basal (puasa) dan saat makan (prandial) untuk mengendalikan kadar glukosa dalam tubuh sepanjang hari.
Pada pasien diabetes, pankreas menghasilkan sedikit insulin atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin. Tujuan dari pemberian insulin adalah untuk menggantikan peran insulin yang sudah tidak optimal lagi.
Penggunaan istilah insulin basal mengacu pada insulin yang ditujukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah basal (saat puasa). Sementara, insulin prandial bertujuan untuk mengendalikan kadar glukosa darah saat makan (prandial) atau setelah makan (post-prandial).
Pada awal terjadinya diabetes, kontrol glukosa darah dapat dicapai dengan perubahan pola hidup dan obat anti diabetes oral (yang diminum).
Dalam perjalanannya sebagian besar pasien diabetes akan membutuhkan insulin basal ataupun insulin prandial untuk mengendalikan kondisi hiperglikemia (kelebihan glukosa dalam darah) yang terjadi.
Selain itu, terapi insulin juga diberikan pada penderita diabetes jenis lain dan diabetes gestasional (diabetes terkait kehamilan).
Insulin mengatur kadar gula darah tetap baik sehingga membuat pasien nyaman dan menghindari terjadinya hipoglikemia (kekurangan glukosa). Terutama pada pasien yang tidak dapat diatasi dengan penggunaan insulin basal saja, insulin prandial mungkin dibutuhkan.
Insulin juga paling efektif dapat menurunkan kadar HbA1c (parameter glukosa jangka panjang) sesuai target yang diinginkan dengan penggunaan dosis yang adekuat (sesuai syarat).
Salah satu kelebihan penggunaan insulin basal dan insulin prandial adalah kemampuannya dalam menekan mediator radang lebih banyak dibandingkan dengan obat-obat anti diabetes oral lainnya.
Hal ini akan membuat pasien merasa lebih nyaman karena gejala diabetes akan berkurang
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah pada jangka waktu yang panjang memicu komplikasi diabetes seperti gangguan ginjal, penyakit jantung koroner, dan penyakit kronis lainnya.
Pada pasien diabetes, penggunaan insulin basal dan insulin prandial diketahui efektif mencegah risiko komplikasi karena pengaturan kadar glukosa yang tepat.
Insulin juga bermanfaat dalam menurunkan kadar triasilgliserol dan meningkatkan kadar kolesterol baik pada pasien obesitas dengan diabetes.
Apa sajakah jenis-jenis insulin yang dapat digunakan? Berdasarkan cara kerjanya, insulin dapat dibagi menjadi:
Insulin jenis ini memiliki kerja pendek dan cepat dengan lama kerja 4-8 jam. Insulin jenis ini diberikan 30-60 menit sebelum makan untuk mengendalikan kadar gula darah sesudah makan.
Insulin kerja pendek umumnya dikenal sebagai insulin prandial karena fungsinya untuk mengendalikan gula darah saat dan setelah makan. Contoh: insulin manusia kerja pendek (Humulin S®, Actrapid ®) dan insulin analog kerja cepat (Humalog®, Novorapid®, Apidra®).
Insulin jenis ini diserap lebih lambat dan menyerupai pola sekresi insulin basal tubuh, sehingga digunakan untuk mengendalikan glukosa darah saat tidak makan atau puasa. Contoh: Human insulin NPH (Humulin N®, Insulatard®)
Insulin jenis ini juga diabsorbsi lebih lambat dan menyerupai pola sekresi insulin basal tubuh, sehingga digunakan untuk mengendalikan glukosa darah saat tidak makan atau puasa. Contoh: Human insulin NPH (Lantus®, Levemir®, Ezelin®)
Insulin jenis ini merupakan campuran antara insulin kerja pendek dan kerja menengah atau insulin kerja cepat dan kerja menengah. Insulin campuran ini tersedia dalam perbandingan tetap antara insulin kerja pendek atau cepat dan menengah.
Insulin prandial sering pula dikenal dengan istilah insulin bolus. Penggunaan insulin prandial bertujuan untuk mengendalikan kadar glukosa darah saat dan setelah makan.
Insulin prandial merupakan insulin dengan kerja sangat cepat yang pada umumnya diindikasikan pada pasien dengan kadar HbA1c tetap tinggi meskipun telah menggunakan insulin basal.
Pada pasien diabetes, lonjakan kadar glukosa dalam darah pada saat dan setelah makan akan tinggi sehingga membutuhkan insulin prandial untuk mencegah kenaikan kadar glukosa yang tidak terkontrol.
Tidak semua pasien membutuhkan penggunaan insulin prandial.
Pasien yang membutuhkan insulin prandial umumnya adalah pasien yang kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan pengobatan awal.
Pasien yang membutuhkan insulin prandial umumnya adalah pasien yang sudah mendapatkan terapi insulin basal atau kombinasi oral dan insulin basal, akan tetapi target HBA1c yang kurang dari 7 tidak tercapai.
Kombinasi sediaan insulin basal dan prandial mungkin dibutuhkan dan kombinasi yang tepat harus ditentukan untuk tiap pasien.
Penggunaan insulin prandial akan diputuskan oleh dokter dengan pertimbangan klinis jika dibutuhkan.
Insulin prandial umumnya diberikan melalui injeksi subkutan seperti insulin pada umumnya. Insulin prandial terdiri atas alat injeksi (pens) yang menyimpan insulin dalam alat suntik (cartridge) dan terdapat pengukuran dosis yang dibutuhkan mudah digunakan oleh pasien.
Pengaturan dosis yang diberikan pada pengobatan awal diabetes umumnya adalah menggunakan insulin basal dengan dosis 0,1-0,2 IU/kgBB. Jika target tidak tercapai dan kadar HbA1c tetap tinggi, maka akan dimulai terapi kombinasi menggunakan insulin prandial atau insulin premixed.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan pada penggunaan insulin prandial adalah sebagai berikut:
Dosis insulin prandial disesuaikan untuk setiap individu, dengan cara meningkatkan dosis insulin prandial secara bertahap untuk mencegah terjadinya hipoglikemia.
Kadar gula darah penyandang diabetes bervariasi, oleh karena itu pada penggunaan insulin prandial dianjurkan untuk rutin memeriksakan kadar gula darah.
Pada kasus yang tidak terkontrol, dokter menyarankan untuk memeriksakan glukosa darah sebelum dilakukannya penggunaan insulin prandial.
Penyandang diabetes perlu menyesuaikan dosis insulin 1-2 kali seminggu berdasarkan pengamatan kadar tertinggi dan kadar terendah yang dicapainya. Untuk itu, kamu disarankan untuk kontrol secara rutin jika menggunakan insulin prandial dalam pengobatan.
Meskipun insulin prandial tidak digunakan pada semua level diabetes, kamu dapat mengoptimalkan pengobatan diabetes dengan insulin prandial jika memang dibutuhkan dan terdapat indikasi.
Yuk, mulai periksa kadar gula darah berkala dan konsultasikan ke praktisi kesehatanmu, apakah kamu membutuhkan insulin prandial.
Sirka dapat membantumu untuk menangani gejala diabetes. Yuk cek selengkapnya disini!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.com/en-NG/register-person?ref=JHQQKNKN