Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi adalah kondisi dimana pembuluh darah mengalami kenaikan tekanan secara terus-menerus.
Jika diukur dengan angka, hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih besar dari atau sama dengan 90 mmHg.
Tekanan darah tercipta oleh gaya dorong darah ke dinding pembuluh darah (arteri) saat dipompa oleh jantung. Semakin tinggi tekanannya, semakin keras kerja jantung untuk memompa darah.
Menurut data Riset kesehatan dasar (Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 34,11% untuk orang yang berumur lebih dari 18 tahun. Itu berarti, 1 dari 3 orang yang berumur di atas 18 tahun memiliki tekanan darah tinggi.
Apa yang perlu kamu ketahui tentang penyakit yang dijuluki the silent killer ini?
Jika kamu pernah ke rumah sakit dan diukur tekanan darahnya, biasanya perawat akan mengatakan angka sekian per angka sekian. Itu adalah tekanan sistolik per tekanan diastolik.
Kalau dianalogikan dengan pecahan dalam matematika, tekanan sistolik adalah pembilang dan tekanan diastolik adalah penyebut.
Berikut pembagian level tekanan darah menurut Kementrian Kesehatan.
Tabel 1. Level Tekanan Darah dan Interpretasinya
Level | Tekanan Sistolik (mmHg) | Tekanan Diastolik (mmHg) |
Normal | <120 | <80 |
Prehipertensi | 120-139 | 80-89 |
Hipertensi tingkat 1 | 140-159 | 90-99 |
Hipertensi tingkat 2 | 160 atau >160 | 100 atau >100 |
Hipertensi adalah salah satu silent killer selain hiperkolesterolemia karena gejalanya tidak terlalu terlihat. Karena itu, penting untuk mengukur tekanan darah secara berkala.
Menurut WHO, ketika gejalanya muncul, berikut beberapa gejala hipertensi yang bisa terjadi:
Hipertensi yang parah dapat menyebabkan :
Untuk mengetahui kamu dalam keadaan hipertensi atau tidak adalah dengan mengukur tekanan darah, tetapi sebaiknya pengukuran dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Kamu bisa mengukur tekanan darahmu sendiri dengan alat yang sudah diautomasi, tetapi evaluasi dan interpretasi data yang akurat hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Menurut WHO, terdapat dua faktor risiko hipertensi, yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Maksud dari dapat diubah adalah faktor risiko hipertensi ini dapat dikontrol atau dieliminasi. Contohnya:
Faktor risiko yang tidak dapat diubah maksudnya adalah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat dikontrol. Misalnya:
Hipertensi sangat berbahaya karena bisa berdampak buruk untuk jantung.
Tekanan yang besar bisa mengeraskan pembuluh arteri dan mengurangi aliran darah dan oksigen ke jantung.
Aliran darah yang berkurang dan tekanan yang naik bisa menyebabkan komplikasi hipertensi seperti:
Seseorang didiagnosis mengalami hipertensi jika dalam dua hari yang berbeda, tekanan darah sistoliknya ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya ≥ 90 mmHg.
Jika kamu memiliki tekanan darah yang tinggi, dokter akan merekomendasikan beberapa tes berikut untuk mengonfirmasi diagnosis dan mengecek kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi.
Tes pemantauan tekanan darah 24 jam dilakukan untuk mengonfirmasi apakah kamu memiliki tekanan darah tinggi atau tidak.
Alat yang digunakan untuk tes ini mengukur tekanan darahmu secara berkala selama periode 24 jam dan memberikan gambaran fluktuasi (perubahan) tekanan darah pada siang dan malam hari.
Sayangnya, tidak semua pusat medis memiliki alat ini.
Dokter mungkin akan merekomendasikan tes urin, dan darah, termasuk kolesterol.
Tes ini berfungsi untuk mengukur aktivitas kelistrikan jantungmu.
Bergantung hasil tesmu, dokter mungkin akan merekomendasikan ekokardiogram untuk memeriksa tanda penyakit jantung lebih banyak.
Metode ini menggunakan gelombang suara untuk memproduksi gambar jantung.
Beberapa medikasi bisa digunakan untuk menangani hipertensi:
Diuretik atau biasa disebut pil air adalah obat yang membantu ginjal untuk mengeliminasi garam (sodium) dan air dari badanmu. Biasanya, obat ini adalah yang pertama kali diberikan untuk pengidap hipertensi.
Obat ini merelaksasi pembuluh darah dengan cara memblokir pembentukan zat kimia alami yang mempersempit pembuluh darah.
Cara kerja obat ini mirip dengan ACE, hanya saja, ARBs tidak memblokir pembentukan, tetapi memblokir aksi zat kimia tersebut.
Berbeda dengan obat yang sudah disebutkan sebelumnya. CCBs bekerja dengan cara merelaksasi otot pembuluh darah.
Saat meminum obat ini, tidak disarankan untuk mengonsumsi grapefruit karena buah tersebut bisa meningkatkan kadar penghambat saluran kalsium tertentu dalam darah.
Dikutip dari WHO, dengan mencegah terjadinya hipertensi, kamu sudah mengurangi risiko untuk mendapatkan serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal, serta masalah kesehatan lainnya.
Berikut ini adalah cara mencegah hipertensi:
Meski ada faktor risiko hipertensi yang tidak bisa diubah, masih ada faktor risiko yang bisa diubah. Hal itu harus kamu maksimalkan dengan baik.
Perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam, memakan lebih banyak sayur dan buah, stop mengonsumsi alkohol dan merokok, membatasi konsumsi lemak, dan mengelola stres adalah solusi yang bisa kamu lakukan dan kontrol untuk mencegah hipertensi.
Selain itu, sangat penting untuk memantau berapa tekanan darahmu secara berkala agar bisa dilakukan penanganan hipertensi sebelum terlambat.
Nutrisionis bisa membantumu untuk melakukan perubahan gaya hidup dan memberikan pola makan yang tepat untukmu dalam mencegah dan menangani hipertensi.
Mari lawan silent killer (hipertensi) ini bersama-sama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Yuk klik link ini untuk melawan hipertensi!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…
View Comments
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.