Setelah sang buah hati lahir, pasti ada rasa keinginan untuk mencari cara menurunkan berat badan setelah melahirkan. Hal itu harus dilakukan dengan sehat.
Ada keinginan untuk diet sebagai cara menurunkan berat badan setelah melahirkan agar kembali ke tubuh ideal yang mungkin dimiliki sebelum hamil mungkin menjadi tujuan para Ibu sesudah melahirkan, tapi boleh gak ya? Eits, tunggu dulu, moms! Moms harus ekstra hati-hati nih sebelum memulai diet untuk menurunkan berat badan. Simak dulu yuk 5 cara menurunkan berat badan setelah melahirkan ini.
Saat menyusui, ibu memerlukan energi untuk menjalankan fungsi tubuh dan kegiatan sehari-hari serta energi tambahan untuk memproduksi ASI.
Langkah pertama yang perlu Ibu ketahui untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah energi yang dibutuhkan sesuai dengan usia, berat badan, tinggi badan dan aktivitas.
Setelah itu, sesuai anjuran Angka Kecukupan Gizi untuk masyarakat Indonesia pada 6 bulan pertama, tambahkan 330 kalori dan pada 6 bulan berikutnya tambahkan 400 kalori. Untuk menghasilkan 100 ml ASI, Ibu membutuhkan 85 kalori.
Menurut penelitian, Ibu yang asupannya kurang dari 1500-1800 kalori/hari akan mengalami penurunan produksi ASI. Selain itu, apabila Ibu kekurangan asupan gizi maka ASI yang diproduksi pun memiliki zat gizi yang tidak memadai untuk bayi.
Zat gizi yang meningkat kebutuhannya (kamu bisa berdiskusi dengan ahli gizi agar memiliki cara menurunkan berat badan setelah melahirkan yang pas untukmu) saat Ibu sedang menyusui, di antaranya adalah :
Zat Gizi | Kebutuhan Harian saat Menyusui | Manfaat | Sumber |
Protein | Bertambah 20 gram | Regenerasi Sel Payudara, sumber protein untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi | Hewani : daging sapi, daging ayam, ikan, susu, telur Nabati : kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan dan olahannya |
DHA | 100/gr hari | Perkembangan otak dan kognitif bayi | Ikan, flax seed, chia seed, walnut |
Vitamin A | 950 RE | Kesehatan Ibu secara keseluruhan dan pencegahan rabun senja pada anak | Wortel, Sayuran berdaun hijau, Buah-buahan (seperti melon, mangga, pepaya, semangka, tomat), Umbi-umbian berwarna seperti labu kuning |
Asam Folat | 500 mcg | Meningkatkan kualitas ASI, mencegah anemia pada Ibu | Sayuran (seperti bayam, asparagus, kacang panjang, brokoli), Buah (seperti alpukat, tomat, jeruk), Kacang-kacangan, Biji-bijian utuh, Pangan hewani (seperti telur, hati ayam, daging ayam) |
Kalsium | 1200 mg | Pemeliharaan dan produksi ASI | Sayur berdaun hijau, kacang-kacangan, susu sapi |
Yodium | 290 mcg | Perkembangan saraf bayi | Garam beryodium, makanan laut, olahan susu. |
Menyusui dapat membakar sekitar 500 kalori setiap harinya dan dengan diet gizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu cara menurunkan berat badan setelah melahirkan. Biasanya berat badan akan turun 0,5-1 kg/minggu. Ibu yang memberikan ASI eksklusif dapat menurunkan berat badannya 1,7-2 kali lebih banyak dibandingkan Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif.
Setelah 6 bulan dan bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI, produksi ASI akan menurun. Di saat inilah Ibu bisa kembali menyesuaikan asupan energi secara bertahap seiring dengan penurunan kebutuhan ASI bayi.
Selain untuk menjaga berat badan, olahraga dapat membantu Ibu untuk melepas stres dan meningkatkan energi.
Sebelum berolahraga, pastikan Ibu tidak memiliki kondisi medis yang membahayakan bila berolahraga.
Olahraga yang disarankan adalah mengikuti olahraga seperti aerobik (seperti jalan cepat atau senam) atau latihan kekuatan otot selama 150 menit/minggu atau 30 menit/hari.
Dengan diet gizi seimbang, olahraga dan menyusui, Ibu bisa menurunkan berat badan 0,5 kg per minggu. Namun, disarankan untuk Ibu menunggu hingga bisa menyusui dengan lancar (kurang lebih 2 bulan) agar produksi ASI juga sudah lancar sebelum memulai program penurunan berat badan yang merupakan cara menurunkan berat badan setelah menurunkan yang sehat dan didampingi oleh nutrisionis.
Penurunan berat badan yang pelan tapi pasti tentu lebih baik. Disarankan tidak lebih dari 2,5 kg per bulan agar bisa memiliki penurunan berat badan yang lebih tahan lama, dengan tetap memenuhi kebutuhan gizi Ibu.
Pada intinya, Ibu bisa menerapkan cara menurunkan berat badan yang sudah ditulis di atas.
Penurunan berat badan harus dilakukan dengan cara yang sehat juga agar tidak mengorbankan kesehatanmu. Bayimu membutuhkan kamu, karena itulah, selalu jaga kesehatan ya Ibu yang hebat!
Untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang tepat, moms membutuhkan ahli gizi. Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…