Untuk mendapatkan berat badan yang ideal, kebanyakan orang memilih untuk rutin berolahraga atau melakukandiet, bahkan keduanya. Bagi sebagian orang tidak menyukai olahraga, mereka melakukan diet tanpa berolahraga dengan mengatur pola makan kesehariannya. Namun, tak sedikit juga orang yang memilih untuk hanya melakukan aktivitas fisik saja tanpa membatasi makanan yang dikonsumsi sehari-harinya. Lalu, manakah dari kedua metode ini yang efektif agarĀ turun berat badan? Simak faktanya di bawah ini!
Semakin kamu berolahraga tentunya berat badan akan turun seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan, adanya pembakaran kalori dan lemak saat berolahraga. Namun, tidak peduli seberapa kamu intens berolahraga, pemasukan kalori harian kamu akan tetap tinggi apabila kamu tidak mengatur kebutuhan konsumsi sehari-hari. Disamping itu, kelelahan setelah berolahraga akan menyebabkan rasa lapar yang meningkat karena selama berolahraga kamu akan menghabiskan banyak energi.Seberapa Efektif Melakukan Diet Tanpa Olahraga
Menurunkan berat badan melalui diet atau mengatur pola makan tanpa berolahraga tentunya sangat mungkin dilakukan. Dengan mengelola asupan kalori yang keluar dan disesuaikan dengan kebutuhan kamu, tubuh akan menyesuaikan kebutuhan kalori dengan energi yang dihasilkan dari metabolisme hingga akhirnya dia menyimpan cadangan lemak yang lebih sedikit sehingga membantu menurunkan berat badan kamu. Namun, kamu juga harus ingat bahwa diet harus dilakukan dengan cara yang sehat dan benar alias tidak ekstrim.
Melakukan olahraga tanpa diet ataupun sebaliknya, sama-sama mempengaruhi metabolisme kalori dan mengurangi pembentukan jaringan lemak pada tubuh. Namun, keduanya tetap saja membutuhkan waktu. Selain itu, agar keduanya efektif, metode dan polanya juga harus benar.
Menurunkan badan dengan hanya berolahraga, efeknya akan cepat hilang karena pembakaran kalori yang berlebih menyebabkan tubuh menyimpan kalori yang rendah. Sedangkan, kecenderungan mengkonsumsi kalori berlebih setelah berolahraga, menyebabkan tubuh kelebihan kalori yang akan disimpan dalam bentuk lemak dan berat badan akan naik kembali. Untuk itu, mengelola pola makan merupakan hal yang penting di samping berolahraga.
Sedangkan, jika kamu memilih diet saja tanpa berolahraga untuk menurunkan berat badan maka, tingkat kalori yang masuk harus dijaga agar stabil hingga berat badan menurun. Disamping itu, dikutip dari Healthline, selama kamu diet, tubuh akan mengalami peningkatan pada hormon lapar (Ghrelin) dan penurunan hormon yang mengirimkan sinyal untuk makan lebih sedikit (Leptin). Hal ini akan menghambat pembakaran kalori sehingga, penurunan pada berat badan kamu akan menjadi lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Para nutrisionis di Sirka akan menjadi pendamping kamu dalam mengatur pola makan harian dan merekomendasikan olahraga yang akan disesuaikan dengan gaya hidup kamu secara tepat dan akurat untuk mencapai target penurunan berat badan yang kamu inginkan.
Ayo ikuti programnya! Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Referensi:
Healthline: healthline.com/nutrition/ghrelin
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.