Selama pandemi, kita hanya bisa melakukan aktivitas dari rumah. Tentu saja sumber hiburan menjadi sangat terbatas, mungkin melalui televisi, gadget, atau, konsol game. Seiring dengan dimulainya Work From Office (WFO) bagi sebagian besar warga di kota besar, adaptasi pola hidup pun perlu dijalani kembali. Mulai dari kembalinya beraktivitas pergi ke kantor di pagi hari, bertemu dengan kemacetan di perjalanan menuju dan sepulang dari kantor, hingga ajakan teman-teman untuk kembali berkumpul di kala weekend. Beberapa dari kamu mungkin menjadi sedikit ‘loosen up’ dengan rutinitas yang mulai terbiasa jalani ketika Working From Home (WFH) berlangsung. Begitupun dengan rutinitas diet yang telah dijalani, kamu pun merasa perlu motivasi dan dukungan untuk tetap konsisten menjalankan pola diet dengan beberapa adaptasi.
Nah, apa saja sih yang dapat menjadi motivasi kamu dalam tetap menjalankan komitmen diet seimbang namun tetap menikmati hidup tanpa diet yang menyiksa? Simak caranya berikut ini.
Hubungan antara diet yang dijalani dan kesehatan mental adalah hubungan yang kompleks. Namun, penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara apa yang dikonsumsi dan apa yang kita rasakan (Mood).
“Untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, kita membutuhkan nutrisi makro dan mikro yang cukup. Bukan sekedar pantangan atau menghilangkan salah satu jenis makanan,”
Ayunova, S.Gz, Nutrisionis.
Pola diet yang seimbang dapat mempengaruhi cara otak bekerja. Beberapa makanan bahkan dapat membantu kamu merasa lebih baik. Misalnya diet gaya Mediterania (banyak sayuran, makanan laut, rempah segar, bawang putih, minyak zaitun, sereal dan biji-bijian) yang dilengkapi dengan minyak ikan dapat mengurangi gejala depresi.
Menurut Mental Health First Aid USA, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan perubahan mood. Salah satunya lewat fluktuasi gula darah dan ketidakseimbangan gizi yang sering disalah artikan. Penelitian juga menunjukkan bahwa usus kita dapat mencerminkan apa yang sedang kita rasakan. Misalnya, jika kita stres, ternyata dapat mempercepat atau bahkan memperlambat metabolisme dan pembakaran. Makanan sehat untuk usus dapat ditemukan melalui buah, sayuran, kacang-kacangan dan probiotik. Contoh makanan yang dapat membuat mood menjadi lebih baik, antara lain blueberry, alpukat, cokelat, teh hijau, brokoli, pisang, kopi, dan masih banyak lagi.
Menikmati hidup yang sehat tidak harus selalu dengan melakukan rutinitas yang ‘itu-itu’ saja,. Artinya, mencukupi kebutuhan dan melakukan pola hidup sehat dan seimbang perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh, dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan pastinya, tidak membosankan. Diet ekstrem pun dapat membuat kamu terlihat lesu dan tidak bergairah, bahkan hingga berakibat buruk pada kesehatan. Tentu, kondisi tubuh tidak selalu sama setiap hari. Nah, salah satu contoh usaha untuk menyesuaikan pola hidup sehat dan kebutuhan khusus tubuh adalah dengan menjadi fleksibel terhadap kebutuhan asupan gizi tubuh. Misalnya dengan menjadi seorang vegetarian yang fleksibel dalam hal konsumsi makanan, atau lebih mudahnya disebut sebagai flexitarian.
Menjadi seorang flexitarian juga dapat diartikan memiliki pola kebiasaan untuk membatasi konsumsi makanan tertentu secara berlebihan, yakni tidak berlebihan mengkonsumsi daging serta tidak memakan sayur-sayuran di setiap porsi yang dikonsumsi. Selain itu, keseimbangan vitamin untuk tubuh dapat diperoleh dari sayur dan daging; tidak bisa hanya sayur saja atau dan daging saja.
Menurut Charlotte Bierens, nutrisionis sekaligus kepala R&D dari merk makanan bernutrisi di Belanda menyatakan bahwa diet flexitarian adalah yang terbaik kedua di dunia karena menawarkan solusi untuk salah satu masalah terbesar dalam veganisme (yaitu kekurangan vitamin), dan dengan tidak mengonsumsi daging secara berlebihan. Dengan makan protein hewani sesekali,kamu dapat memastikan bahwa pasokan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat berfungsi dengan baik, bahkan tanpa suplemen pendukung.
Seperti diet pada umumnya, konsistensi menjadi masalah yang utama. Selalu konsisten dalam mencapai satu tujuan yang tidak ingin saya rencanakan. Selalu saja ada hambatan dan godaan. Baik dari memperoleh makanan sehat, berolahraga rutin, hingga menjaga gaya hidup sehat membutuhkan motivasi sehingga terjaga konsistensi untuk jangka panjang.
Pendampingan ahli seperti dokter dan nutrisionis mampu membantu kamu untuk mencapai target yang kamu harapkan dengan cara yang baik, benar, dan tidak menyiksa.
Melalui aplikasi diet online Sirka, kamu mendapatkan hassle-free partner, atau pendamping diet dalam genggamanmu. Aplikasi Sirka dapat menjadi teman terbaik untuk berdiet. Mulai dari pemeriksaan awal untuk kebutuhan tubuhmu, pengawasan porsi makananmu, hingga komunikasi dua arah dengan para nutrisionis terakreditasi yang membuat goal kamu dalam berdiet, menjadi konsisten dan menyenangkan. Yuk ikuti programnya!
Referensi:
Mental Health First Aid USA: mentalhealthfirstaid.org/external/2018/03/relationship-food-mood
Flexitarian: bbc.co.uk/food/articles/vegan_vs_flexitarian
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
View Comments
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.com/ph/register-person?ref=JHQQKNKN
The point of view of your article has taught me a lot, and I already know how to improve the paper on gate.oi, thank you. https://www.gate.io/es/signup/XwNAU
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?